Aqidah
Sesuatu yang mengharuskan hati membenarkannya, membuat jiwa tenang, dan menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan, aqidah Islam dalam al-Qur’an disebut Iman
FUNGSI DAN PERANAN AQIDAH
1. Menuntun dan mengembangkan dasar ketuhanan yang dimiliki manusia
2. Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa
3. Memberikan pedoman hidup yang pasti
TINGKATAN AQIDAH
1. Taqlid
2. Yakin
3. ‘Ainul yakin
4. Haqqul yakin
Ibadah : Penghambaan seorang manusia kepada Allah sebagai pelaksanaan tugas hidup selaku makhluk.
1. Ibadah mahdhah (ibadah khusus)
2. Ibadah ghairu mahdhah (ibadah umum)
Perintah beribadah
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾
056. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka (beribadah) menyembah-Ku.
Nama :Apriyansyah eka jaya putra
BalasHapusNPM :101210 126
Mata kuliah : Pendidikan Agama
aqidah ditinjau dari pengertian syariat Islam adalah beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab dan rasul-rasul-Nya beriman kepada hari akhir dan taqdir (ketentuan) Allah yang baik maupun buruk.
Allah berfirman yang artinya:
�Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kamu kepada Allah, Rasul-Nya dan kitab yang diturunkan kepda Rasul-Nya dan kitab yang diturunkan sebelum itu, dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, dan malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir benar-benar ia telah sesat dengan kesetan yang jauh.� (QS. An-Nisa’ 136)
NAMA : ARIS IDRIS
BalasHapusNPM :101210 127
MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA
Haji dan Kurban merupakan perintah Allah Swt yang ditujukan bagi umat islam yang mampu melaksanakannya. Mampu secara ekonomi dan juga memiliki niat yang kuat untuk melaksanakan dua perkara tersebut hanya semata-mata karena Allah Swt, karena ujian bagi umat islam yang kaya adalah pelit dalam mengeluarakan sebagian hartanya untuk menunaikan perintah Allah dalam berkurban. Jika umat Islam memperhatikan perintah Allah Swt terhadap kedua perkara tersebut maka mereka tidak pantas untuk tidak melaksanakannya.
Perintah Ibadah Haji
Allah swt berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 197
Artinya “ Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi. Barang suapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah bantahan didalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada Ku hai orang-orang yang berakal. ( QS. AL Baqarah : 197 ).
Nama: Ali Amran
BalasHapusNPM : 101210 104
Mata Kuliah: Pendidikan Agama
Kebodohan terhadap akidah sahihah krn tidak mau mempelajari dan mengajarkannya atau krn kurangnya perhatian terhadapnya. Akibatnya tumbuh suatu generasi yg tidak mengenal akidah sahihah dan juga tidak mengetahui lawan atau kebalikannya. Akibatnya merek meyakini yg haq sebagai sesuatu yg batil dan yg batil dianggap sebagai yg haq. Sebagaimana yg pernah dikatakan oleh Umar ra yg artinya “Sesungguhnya ikatan simpul Islam akan pudar satu demi satu manakala di dalam Islam terdapat orang yg tumbuh tanpa mengenal kejahiliyahan.”
Fanatik kepada sesuatu yg diwarisi dari bapak dan nenk moyangnya sekalipun hal itu batil dan mencampakkan apa yg menyalahi sekalipun hal itu benar. Sebagaimana yg difirmankan Allah SWT dalam surah Al-Baqarah 170 yg artinya “Dan apabila dikatakan kepada mereka ‘Ikutilah apa yg telah diturunkan Allah’ mereka menjawab ‘ tetapi kami hanya mengikuti apa yg telah kami dapati dari nenek moyang kami’. walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk.”
Aqidah / keyakinan adalah suatu kaidah yang Utama dan harus ada serta tertanam erat dalam diri setiap muslim/mukmin karena perannya sangat sentral sekali
BalasHapusSebagai suatu proses Penyelarasan antara kaidah-kaidah KEIMANAN dan kaidah-kaidah KEISLAMAN seseorang.keimanan dan keislaman merupakan suatu paket yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan begitu saja karena akan berperperan sekali dalam konteks hablumminallah dan habluminannas seorang muslim/mukmin.
Sebagai suatu proses pembentukan akhlakul karimah.
jika keselarasan antara kedua kaidah tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya maka akan sangat berpegaruh sekali pada hasil akhirnya yaitu akhlak ( Baik atau Buruk)
Mengingat pentingnya hal tersebut maka sangat perlu dan hendaknya menjadi tugas serta tanggung jawab kita bersama untuk dapat melakukan upaya pengkajian ulang, penanaman,pembentukan kembali semaksimal mungkin agar dapat mengembalikan aqidah islamiyah sebagaimana yang telah dinukilkan oleh Rasulullah saw dikala masa kejayaan islam pada masa kepemimpinan beliau tersebut.
Di samping itu, akidah ini juga mewujudkan naluri ideal (dalam diri manusia) yang Islam menganjurkan agar naluri tersebut selalu dikembangkan demi terwujudnya manusia sempurna di bidang pemikiran, sosial dan perilaku. Begitu juga demi terwujudnya kepribadian berakidah yang berjalan sesuai dengan akal yang terarah, perilaku yang lurus dan siap mengemban missi, tidak seperti kepribadian yang mengalami kevakuman akidah, yang seluruh perhatiannya tercurahkan kepada egoisme dan kemaslahatan dirinya. Kepribadian semacam ini akan mengalami kevakuman akal, kemelut jiwa dan kehilangan tujuan dalam hidup.
seorang muslim tidak akan melucuti akidahnya dari sanubarinya. Akan tetapi, dikarenakan adanya perang pemikiran yang menyerang akidah tersebut dan faktor-faktor dekadensi moral yang menyerang masyarakatnya sebagai akibat dari jauhnya mereka dari kultur dan ajaran-ajaran langit, akidah tersebut akan kehilangan fungsi, dan ia akan kehilangan rasa solidaritas sosial dalam praktek kehidupan sehari-hari.
Yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah :
Pertama, mengenalkan setiap individu muslim dengan akidah yang benar lewat sumber-sumbernya yang bersih dan suci.
Kedua, meyakinkannya akan kebenaran akidah yang dimiliki, validitas akidah tersebut untuk dipromosikan di zaman modern ini dan keunggulannya secara mutlak atas akidah-akidah yang lain.
Ketiga, berusaha untuk memulihkan kembali peran akidah dalam membina manusia muslim supaya akidah tersebut merasuk ke dalam sanubarinya berbentuk sebuah iman yang kokoh, perilaku yang baik dan akhlak yang terpuji dalam perangainya sehari-hari, sebagaimana akidah tersebut telah mempengaruhi cara hidup muslimin terdahulu dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka.
NAMA :S U P O M O ( KLAS C )
BalasHapusNPM: 101210125
MATA KULIAH :PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
IBADAH
Tugas manusia di dunia adalah ibadah kepada Allah SWT (51:56). Meskipun merupakan tugas, tetapi pelaksanaan ibadah bukan untuk Allah (51 :57), karena Allah tidak memerlukan apa-apa. Ibadah pada dasarnya adalah untuk kebutuhan dan keutamaan manusia itu sendiri.
Ibadah ('abada : menyembah, mengabdi) merupakan bentuk penghambaan manusia sebagai makhluk kepada Allah Sang Pencipta. Karena penyembahan/pemujaan merupakan fitrah (naluri) manusia, maka ibadah kepada Allah membebaskan manusia dari pemujaan dan pemujaan yang salah dan sesat.
Dalam Islam ibadah memiliki aspek yang sangat luas. Segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah baik berupa perbuatan maupun ucapan, secara lahir atau batin, semua merupakan ibadah. Lawan ibadah adalah ma'syiat.
Ibadah ada dua macam :
1. Ibadah Maghdhah (khusus)
yaitu ibadah yang ditentukan cara dan syaratnya secara detil dan biasanya bersifat ritus. Misalnya : shalat, zakat, puasa, haji, qurban, aqiqah. Ibadah jenis ini tidak banyak jumlahnya.
2. Ibadah 'Amah (Muamalah)
Yaitu ibadah dalam arti umum, segala perbuatan baik manusia. Ibadah ini tidak ditentukan cara dan syarat secara detil, diserahkan kepada manusia sendiri. Islam hanya memberi perintah/anjuran, dan prisnip-prinsip umum saja. Ibadah dalam arti umum misalnya : menyantuni fakir-miskin, mencari nafkah, bertetangga, bernegara, tolong-menolong, dll.
Sesuatu akan bernilai ibadah, jika memenuhi persyaratan :
1. Iman kepada Allah dan Hari akhir (2 :62). Karenanya amal orang kafir seperti fatamorgana.
2. Didasari niat ikhlas (murni) karena Allah, sebagaimana hadis :
Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. dan bagi segala sesuatu tergantung dari apa yang ia niatkan.
3. Dilakukan sesuai dengan petunjuk Allah.
Untuk ibadah maghdhah : harus sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan Hadis, Kreativitas justru dilarang. Sehingga berlaku prinsip " Segala ssesuatu dilarang, kecuali yang diperintahkan". Kita dilarang membuat ritus-ritus baru yang tidak ada dasarnya.
Untuk mu'amalah : harus sesuai dengan jiwa dan prinsip prinsip ajaran Islam. Pelaksanaannya justru memerlukan kreativitas manusia. Sehingga berlaku prinsip " Segala-sesuatu boleh, kecuali yang dilarang"
Ibadah pada dasarnya merupakan pembinaan diri menuju taqwa. (2 :21). Setiap upaya ibadah memiliki pengaruh positif terhadap keimanan, lawanya adalah maksyiat yang berpengaruh negatif terhadap keimanan.
Iman bertambah dan berkurang. Bertambahnya iman dengan ibadah, berkurang karena ma'syiat (Hadis)
Setiap ibadah juga memiliki hikmah/tujuan-tujuan mulia, seperti :
- Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar (29 : 45)
- Puasa untuk mencapai taqwa (2 :183)
- Zakat untuk mensucikan harta dan jiwa dari sifat kikir dan tamak ( 9: 103)
- Haji sebagai sarana pendidikan untuk menahan diri dari perkataan dan perbuatan kotor. ( 2;197)
Selain itu juga memiliki keluasan dan keutamaan-keutamaan