Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Prodi/Kelas : SAA/A
Soal:
- Jelaskan pengertian Filsafat ilmu dan ruang lingkup pembahasannya ! Apa manfaat mempelajari filsafat ilmu? sebutkan !
- Banyak sekali pengetahuan yang kita peroleh di berbagai media, baik cetak maupun elektronik namun tidak semua pengetahuan yang kita peroleh memiliki kebenaran, jelaskan bagaimana cara saudara untuk mengetahui dan membedakan pengetahuan yang benar dan pengetahuan yang tidak benar !
- Salah satu sumber pengetahuan adalah intuisi, bagaimana intuisi sebagai sumber pengetahuan dibenarkan ?
- Apa yang dimaksud dengan " logika pengetahuan" ? Jelaskan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama/NPM: Rini Indra Wati/1831020078
HapusProdi : Studi Agama-agama
Semester :3
Kelas :A
Mata kuliah :Filsafat Ilmu (UTS)
Jawaban
Nomor 1
-Filsafat merupakan ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan mempergunakan akal sampai pada hakikatnya. Filsafat bukannya mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena akan tetapi mencari hakikat dari fenomena tersebut.
Ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara beristirahat menurut metode tertentu.
Filsafat ilmu adalah tinjauan kroti tentang pendapat ilmiah dengan menilai metode-metode pemikirannya secara netral dalam kerangka umum cabang pengetahuan intelektual.
Ruang lingkup filsafat ilmu ialah :
-Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada
-Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan,pengendalian-pengendalian,dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki
-Aksiologi ini menjelaskan tentang nilai.Nilai yang dimaksud disini adalah suatu yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
Manfaat mempelajari nya ialah:
-sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah,sehingga orang dapat menjadi lebih kratus terhadap kegiatan ilmiah.
-filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi,menguji,mengkritik asumsi dan metode keilmuan.sebab kecenderungan kita menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikanstruktur ilmuntuk pengetahuan itu sendiri.
-filsafat ilmu memberikan penasaran logis terhadap metode keilmuan.setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis rasinyal, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.
2. Menurut saya,pengetahuan dapatentang ikatan benar apabila dapat dipertanggungjawabkan secara rasional,telah diuji kebenarannya dan benar ada kejadiannya.pengetahuan itu tidak mutlak atau dapat disebut relatifoto, karena ilmu pengetahuan mempunyai prinsip benar atau salah.sehingga,dalam memahaminya diperlukan kebijaksanaan dalam memahami ilmu pengetahuan tersebut.
Nama/NPM : Budi Subekti/1831020053
BalasHapusProdi : Studi Agama-Agama
Semester : 3 (Tiga)
Kelas : A
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu (UTS)
Nomor 1.
a. Pengertian Filsafat Ilmu
• Kata filsafat yang dalam bahasa Arab falsafah, yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilahphilosophy, adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia. Kata philosopia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang khusus dari seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan.
• Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu ‘alima, ya’lamu, ‚ilman dengan wazan fa’ila, yaf’alu yang berarti mengerti, memahami benar-benar, seperti ungkapan berikut علم اصموعى درس الفلسفة (Asmu’i telah memahami pelajaran filsafat). Dalam bahasa Inggris ilmu disebut science, dari bahasa latin scientia-scire (mengetahui), dan dalam bahasa Yunani adalah episteme.
• Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua yaitu filsafat ilmu dalam arti luas dan sempit, filsafat ilmu dalam arti luas yaitu menampung permasalahan yang menyangkut hubungan luar dari kegiatan ilmiah, sedangkan dalam arti sempit yaitu menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan dalam yang terdapat di dalam ilmu. The Liang Gie mendefinisikan filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu, sehingga filsafat ilmu perlu menjawab beberapa persoalan seperti landasan ontologis, epistimologis dan aksiologis. Filsafat ilmu adalah proses berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proses pendidikan dan bidang keilmuan tertentu. Filsafat ilmu merupakan perenungan yang mempelajari ilmu secara lebih mendalam, mengenai sebab akibat dan sebagainya.
b. Ruang lingkup Filsafat Ilmu
• Ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan pikiran manusia yang amat luat. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata), baik material konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak terlihat). Filsafat sebagai induk ilmu-ilmu lainnya pengaruhnya masih terasa. Setelah filsafat ditingkalkan oleh ilmu-ilmu lainnya, ternyata filsafat tidak mati tetapi hidup dengan corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Jadi obyek filsafat itu tidak terbatas.
c. Manfaat mempelajari Filsafat Ilmu
• Mampu membedakan benar-salah.
• Bermanfaat Hingga Wafat.
• Sarana Menuju Surga.
• Meninggikan Derajat Manusia.
• Hal yang Berharga Selain Harta.
Nama/NPM : Budi Subekti/1831020053
BalasHapusProdi : Studi Agama-Agama
Semester : 3 (Tiga)
Kelas : A
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu (UTS)
Nomor 2.
Menurut saya, untuk dapat mengetahui kebenaran suatu ilmu pengetahuan dapat melalui standar kriteria kebenaran ilmu pengetahuan.
Kriteria kebenaran antara lain:
i. Kebenaran koherensi disebut juga dengan kebenaran konsistensi/harmoni, yaitu sesuatu pernyataan dikatakan benar apabila di dalamnya terkandung ide-ide lain yang saling berhubungan secara konsisten mengenai barang sesuatu itu.
ii. Kebenaran korespondensi yaitu sesuatu dikatakan benar apabila ada kesesuaian antara pernyataan tentang fakta dengan fakta itu sendiri.
iii. Kebenaran performatif yaitu sesuatu dikatakan benar apabila memang dapat diaktualkan dalam tindakan.
iv. Kebenaran pragmatisme, sesuatu dikatakan benar jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu bersifat fungsional. Artinya: mempunyai kegunaan praktis atau mendatangkan manfaat (utility) bagi kehidupan manusia. Sebaliknya dikatakan salah jika pernyataan itu tidak mendatangkan manfaat.
v. Kebenaran proposisi yaitu suatu kebenaran yang dilihat dari segi persyaratan formal suatu proposisi. bukan materialnya.
vi. Kebenaran struktural paradigmatik adalah perkembangan dari kebenaran korespondensi sebagai akibat dari rekonstruksi rasional menjadi suatu paradigma yaitu suatu kebenaran jika ada hubungan struktural antar berbagai sesuatu yang konstan.
vii. Kebenaran Agama berbeda dengan teori kebenaran lainnya yang mengedepankan akal, budi, rasio, dan reason manusia. Kebenaran agama lebih mengedepankan wahyu yang bersumber dari Tuhan. Sesuatu yang benar apabila sesuai dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak.
Nama/NPM : Budi Subekti/1831020053
BalasHapusProdi : Studi Agama-Agama
Semester : 3 (Tiga)
Kelas : A
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu (UTS)
Nomor 3.
Intuisi, atau yang dalam istilah teknisnya disebut hads merupakan pemahaman yang diperoleh secara langsung, tanpa perantara, tanpa rentetan dalil dan susunan kata, serta tanpa melalui langkah-langkah logika satu demi satu. (baca: Mausu’ah Mushthalahat al-Imam al-Ghazali) Ia semata-mata diberikan oleh Allah Subhanahu Wata’ala sebagai karunia-Nya kepada manusia. Artinya, ilmu ini diperoleh dari peng-ilham-an yang disebut dengan ilmu ladunni, yakni ilmu yang di dalam memperolehnya, tidak ada perantara—yang menghubungkan—antara jiwa dan Pencipta. Ia adalah aliran cahaya ilham yang terjadi setelah jiwa mengalami penyempurnaan (taswiyyah). Oleh sebab itu, seseorang yang sampai pada martabat ilmu ladunni ini tidak memerlukan banyak belajar dan menderita kelelahan dalam proses pembelajaran. (baca: Al-Risalah Al-Laduniyyah). Ia diterima melalui pandangan batinnya atau rasa ruhaninya, yakni dzauq (ذوق), yang dialaminya secara langsung akibat penyingkapan hijab yang menyelubungi alam hakiki kandungan ilmu, yakni kasyf (كشف). Dengan kata lain, dzauq-lah yang menerima ilham dari Tuhan. Ia berperan sebagai daya tangkap yang sekaligus merasakan kehadiran yang ditangkap. Ia berhubungan dengan qalb, sebab qalb selain sebagai esensi, juga sebagai salah satu alat dalam jiwa manusia yang berfungsi untuk memperoleh ilmu. Dalam kajian epistemologi Islam, intuisi menjadi salah satu sumber ilmu dan kebenaran sebagaimana halnya rasio dan empiris. Bahkan intuisi ini lebih tinggi kedudukannya daripada ilmu yang notabene diperoleh melalui proses penalaran dan penginderaan. Kebenaran yang dicapai melalui intuisi metodenya memang tidak bisa dibuktikan secara rasional maupun empiris. Akan tetapi, hasil dari kebenaran intuisi tersebut dapat dibuktikan secara rasional sekaligus empiris. Artinya, banyak orang yang memperoleh pengetahuan yang mendalam secara intuitif yang kemudian terbukti benar. Oleh karena itu, Bergson mengatakan bahwa intuisi sebenarnya bersifat intelektual dan sekaligus supra-intelektual, dimana pengetahuan supra-intelektual tersebut akan dapat mencapai pengetahuan dan kesadaran diri pada hal-hal yang paling vital, elan vital. Sementara bagi Nietzsche intuisi merupakan inteligensi yang paling tinggi, dan bagi Maslow intuisi merupakan pengalaman puncak (peak experience).
Nama/NPM : Budi Subekti/1831020053
BalasHapusProdi : Studi Agama-Agama
Semester : 3 (Tiga)
Kelas : A
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu (UTS)
Nomor 4.
Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos. Kata logos, berarti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal (pikiran), kata, percakapan, atau ungkapan lewat bahasa. Kata logikos, berarti mengenal kata, mengenai percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Dengan demikian, dapatlah dikatan bahwa logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutrakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Aristoteles (384-322 SM) membagi ilmu pengetahuan ke dalam tiga kelas atau tiga kelompok sebagai berikut
• Filsafat Spekulatif atau Filsafat Teorites, yang bersifat objektif dan bertujuan pengetahuan demi pengetahuan itu sendiri. Kelompok ini terdiri dari atas fisika, metafisila, biopsikologi, dan teologia.
• Filsafat Praktika, yang member pedoman bagi tingkah laku manusia. Kelompok ini terdiri atas etika dan politik.
• Filsafat Produktif, yang membimbing manusia menjadi produktif lewat ketrampilan khusus. Kelompok ini terdiri dari atas kritik sastra, retrotika, dan estetika.
Karena menggunakan tanda-tanda atau symbol-simbol matematik, hanya sanggup membahas hubungan antara tanda-tanda itu, padahal realitas tak mungkin dapat ditangkap sepenuhnya dan setepat-tepatnya oleh symbol-simbol matematik.
Logika tradisoinal membahas dan mempersoalkan definisi, konsep, dan term menurut struktur, susunan dan nuansanya, serta seluk-beluk penalaran untuk memperoleh kebenaran yang lebih susuai dengan realitas.
Ada empat kegunaan logika :
• Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.
• Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
• Menambah kecerdasa dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
• Meningkatkan cinta akan keberanian dan menghindari kekeliruan kesesatan.
Nama:Imam Nururi/1831020074
BalasHapusJurusan:Studi Agama-Agama/3
1 A. Pengertian filsafat ilmu: adalah segenap pemikiran reflektif terhadap terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan campuran pengetahuan dari suatu bidang yang pemekaran dan eksistensinya bergantung pada hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara filsafat dengan ilmu
B. Ruang lingkup pembahasannya
Filsafat merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu sehingga filsafat ilmu perlu menjawab persoalan
• Ontologis: ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan kebenaran dan kenyataan baik yang berbentuk jasmani atau konkret maupun rohani atau abstrak
• Epistemologi:adalah teori pengetahuan, cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan,pengendalian-pengendalian, dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki manusia. Pengertian yang diperoleh manusia melalui akal, indra dan lain-lain. Epistemoligi mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, diantaranya:
~metode deduktif: adalah adanya perbandingan logis antara kesimpulan itu sendiri.
~metode positivisme:berpangkal dari apa yang telah diketahui, faktual, dan positif.
~metode kontemplatif:adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun berbeda-beda
~metode dialektis:tahapan logika yang mengajarkan kaidah kaidah dan metode-metode penuturan,juga menganalisis sistematik tentang ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam pandangan
~aksiologi:aksiologi menjelaskan tentang nilai, suatu nilai yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
C. Manfaat mempelajari filsafat ilmu
• mampu membedakan informasi yang.
benar dan salah
• menjadikan diri bersifat dinamis
dalam menghadapi berbagai persoalan.
kehidupan.
• sebagai landasan dari segala ilmu
• berfikir kritis
Nama: Imam Nururi/1831020074
BalasHapusJurusan: Studi Agama-agama/3
2. Untuk membedakan berita itu benar atau tidak benar,biasanya berita bohong atau hoax mengandung judul provokatif, cermati,amati situs. Jika menemukan judul provokatif dari media masa, cermati tertebih dahulu, dan cari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya. Dengan demikian kita bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang, kemudian periksa fakta dengan cara periksa darimana berita berasal dan siapa sumbernya. Jika terdapat lampiran foto,periksa dengan memanfaatkan google dengan melakukan drag-and-drop, serta ikut dalam diskusi anti hoax yang terdapat di berbagai media masa resmi atau fanpage.
3. Intuisi adalah suatu ilham atau inspirasi, intuisi seringkali benar jika diterapkan pada lingkungan yang stabil dan mudah diprediksi. Intuisi hadir secara tiba-tiba, namun ia juga tidak terjadi pada semua orang melaikan hanya jika seorang itu sudah berfikir keras mengenai suatu masalah. Ketika seseorang dudah memaksimalkan daya pikirnya dan mengalami tekanan, lalu dia mengistirahatkan pikirannya drngan bersantai maka, saat itulah kemungkinan intuisi akan muncul. Oleh karenanya, ia bergantung pada pemikiran dari sudut pandang atau kerangka acuan tertentu yang dipakai dan sebagai akibat maupun kerangka acuan yang digunakan itu.
4. Logika pengetahuan adalah logika dan dasar ilmu pengetahuan. Dimana logika sebagai pengkajian untuk berfikir secara sahih. Logika pengetahuan yang dipelajari dari metode dan hukum-hukum untuk mengetahui dan membedakan penalaran yang benar dari penalaran yang salah. Cara membedakan penalaran dengan cara mengamati dengan sadar, setiap pengamatan dengan sadar selalu akan bergerak kepada arah penilaian dan berpikir berakhir pada sebuah keputusan. Logika pengetahuan juga merupakan studi yang perhatian utamanya mengarahkan pemikiran untuk menyusun kriteria bagaimana mengevaluasi suatu argumen yang benar. Karema tujuan dari logika pengetahuan mengarahkan pemikiran pemikiran secara tepat.
Nama : Tiya Feblian Khoirunnisa
BalasHapusNpm : 1831020079
Prodi : SAA/A
1. Filsafat Ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi, dan implikasi dari ilmu, yang termasuk didalam nya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan Epistimologi dan Ontologi. Sebagai cabang filsafat khusus nya Epistimologi, yang mempelajari tentan hakikat ilmu.
pengertian tentang filsafat ilmu, telah banyak dijumpai dalam berbagai buku maupun karangan ilmiah. Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai Filsafat Ilmu :
a. The Liang Gie (1999), filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dam pemekaran nya bergantung pada hubungan timbal balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu merupan merupakan penerusan penegembangan filsafat pengetahuan.
b. Surawijo, filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang membahas tentang ilmu. Tugas filsafat ilmu adalah mengadakan analisis mengenai ilmu pengetahuan dan cara bagaimana ilmu pengetahuan itu diperoleh. Jadi filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara memperolehnya.
- Ruang lingkup filsafat ilmu :
a. Ontologi, ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan kebenaran dan kenyataan baik yang berbentuk jasmani atau konkret maupun rohani atau abstrak.
b. Epistimologi, ilmu yang membahas tentang hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalian-pengendalian, dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki.
c. Aksiologi, membahas tentang nilai.
-Manfaat mempelajari filsafat ilmu :
1. Berfikir kritis
2 Sebagai landasan dari segala ilmu
3. Menjadikan diri bersikap optimis dalam menghadapi berbagai problem
4. Untuk menjelaskan keberadaan-keberadaan manusia dan memecahkanpersoalan dalam kehidupan sehari-hari
5. Membentuk sikap ilmiah
6. Guna untuk mendalami metode ilmiah melakukan dan penelitian ilmiah.
Nama : Tiya Feblian Khoirunnisa
BalasHapusNpm : 1831020079
Prodi : SAA/A
2. Untuk mendapatkan pengetahuan yang benar pada dasarnya ada dua sumber utama yang perlu di ketahui oleh setiap manusia, yaitu berdasarkan rasio dan pengalaman manusia. Pengetahuan yang di peroleh melalui sumber rasio, kebenaranya hanya di dasarkan pada kebenaran akan pemikiran semata, pendapat ini di kembangkan oleh para rasionalis, sedangkan orang yang menganut paham ini disebut dengan istilah kaum rasionalisme. Sebaliknya, orang yang berpendapat bahwa sumber pengetahuan di peroleh melalui pengalaman, kebenaran pengetahuan di dasarkan pada fakta-fakta yang ada di lapangan, sedangkan orang yang menganut paham ini di sebut kaum empirisitze.
- Pengetahuan yang tidak benar dapat diketahui melalui kebenaran-kebenaran pengalaman manusia itu sendiri. Dan valid atau tidak valid nya data-data yang ada. Sumber-sumber yang tidak jelas juga dapat menentukan apakah pengetahuan tersebut benar atau tidak benar.
3. Intuisi merupakan kegiatan berfikir yang bersifat personal dan tidak bisa di ramalkan sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur, maka intuisi ini tidak dapat di andalkan. Pengetahuan intuisif dapat di gunakan sebaagai hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam menemukan kebenaran. Bagi Maslow dalam Jujun (1988) intuisi ini merupakan pengalaman puncak (peakexperience). Initusi menurut Neitzsche merupakan inteligensi yang paling tinggi.
4. logika adalah ilmu pengetahuan dimana objek meterialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Sedangkan ilmu pengetahuan atau kadang disebut ilmu adalah kumpulan pengetahuan (knowledge) tentang pokok tertentu. Kumpulan ini merupakan suatu kesatuan yang sistematis serta memberikan penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan .
Jadi logika pengetahuan adalah cara berpikir mengenai ilmu pengetahuan yang memberi kejelasan terhadap sesuatu.
Nama: Laskar Panglima Sulton.
BalasHapusNpm: 1831020049.
Kelas (A).
1. Pengertian filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari dasar-dasar ilmu, untuk mencari sebuah kebenaran yg absolut, walaupun kebenaran yang didapat jarang absolut, para filsuf tidak menyerah, akan terus menerus mencapai kebenaran yang mutlak.
Ruang lingkup filsafat ilmu. Epistemologi membicarakan sumber pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh pengetahuan.
Epistemologi pertamakali muncul dan digunakan oleh J.F. Ferrier pada tahun 1854 (Runes, 1971:94). Pengetahuan manusia ada tiga macam, yaitu pengetahuan sains, pengetahuan filsafat, dan pengetahuan mistik. Pengetahuan itu diperoleh manusia melalui berbagai cara dan dengan menggunakan berbagai alat. Yaitu: Empirisme, Rasionalisme, Positivisme dan intuisionisme.
Antologi setelah membenahi cara memperoleh pengetahuan, filosofi mulai menghadapi objek-objek nya untuk memperoleh pengetahuan, objek-objek itu dipikirkan secara mendalam sampai pada hakikatnya. Inilah sebabnya bagian ini dinamakan teori hakikat. Ada yang menamakan bagian ini antologi.
Aksiologi untuk mengetahui kegunaan filsafat atau untuk apa filsafat itu digunakan atau apa sih guna filsafat itu, kita dapat memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal, pertama filsafat sebagai kumpulan teori. Kedua filsafat sebagai pasangan hidup (philosophy of life), dan ketiga filsafat sebagai metode pemcehaan maslahat.
2. Cara pengetahuan. Cara pengetahuan yang benar, pengetahuan yang sudah diuji kebenarannya, secara ilmiah dan dapat ditanggung jawabkan.
Pengetahuan yang tidak benar, yaitu pengetahuan yang belum diuji kebenarannya, dan tidak bisa ditanggung jawabannya.
3. Beberapa ahli bahasa mengatakan bahwa secara bahasa, intuisi (berasal dari bahasa Latin, intuitio yang berarti pemandangan.
Sedangkan ahli yang lain mengatakan bahwa intuisionisme, berasal dari perkataan Inggris yaitu intuition yang bermakna gerak hati atau disebut hati nurani.Secara epistemologis, pengetahuan intuitif berasal dari intuisi yang diperoleh melalui pengamatan langsung, tidak mengenai objek lahir melainkan mengenai kebenaran dan hakikat sesuatu objek. Dalam tradisi Islam, para sufi menyebut pengetahuan ini sebagai rasa yang mendalam (zauq) yang berkaitan dengan persepsi batin. Dengan demikian pengetahuan intuitif sejenis pengetahuan yang dikaruniakan Tuhan kepada seseorang dan dipatrikan pada kalbunya sehingga tersingkaplah olehnya sebagian rahasia dan tampak olehnya sebagian realitas.perolehan pengetahuan ini bukan dengan jalan penyimpulan logis sebagaimana pengetahuan rasional melainkan dengan jalan kesalehan, sehingga seseorang memiliki kebeningan kalbu dan wawasan spiritual yang prima.
4. Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat ilmu.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (bahasa latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan atur.
Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa diartikan dengan masuk akal.
NAMA: ARIS SUHENDAR
BalasHapusNPM : 1831020088
Jawaban:
1. Pengertian Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep mengenai ilmu dan upaya untuk membuka tabir dasar-dasar keempirisan, kerasionalan, dan kepragmatisan. Adapun ruang lingkupnya yaitu mengenai ontologi sebagai teori keberadaan, selanjutnya epistemologi atau teori pengetahuan dan yang terakhir aksiologi yaitu teori tentang nilai.
Manfaat Filsafat Ilmu untuk mengembangkan ilmu, teknologi dan pendustrian dalam batasan nilai ontologis, mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan nilai epistimologi, dan mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan aksiologi.
2. Cara mengetahui kebenaran pengetahuan yang didapat dari sebuah media, pertama pengetahuan itu tidak boleh kita terima dengan mentah-mentah apa lagi sampe di shere, kita cari tau dulu benar atau salahnya yaitu dengan melihat sumber pengetahuan itu dari mana datangnya dan siapa orangnya, setelah itu kita cocokan dengan realita kehidupan sekarang dan sesuaikan dengan referensi atau sumber lainnya juga. Kira-kira pengetahuannya dapat diterima oleh akal gak? Kalo tidak terus tidak sesuai dengan yang dikatakan diatas bearti pengetahuan itu tidak bisa dibenarkan secara ilmiah maupun secara akal, karena segala ilmu pengetahuan itu perlu dibuktikan secara ilmiah.
3. Intuisi merupakan pemahaman terhadap sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Intuisi bisa dibenarkan terhadap orang-orang tertentu saja, seperti nabi dan rosul dan orang sholeh yang dekat dengan tuhan, karena intuisi ini berupa ilham atau wahyu sebagaimana dijelaskan di falsafah nabi. Intuisi ini tidak untuk dukun , para normal atau orang-orang biasa yang potensi dustanya sangat besar. Jadi intuisi ini dapat diterima dan dijadikan sumber pengetahuan kalo datangnya dari nabi atau rosul contohnya hadis nabi yang dijadikan rujukan, pedoman kita setelah al- qur’an.
4. Maksud dari logika pengetetahuan. logika dan pengetahuan mempunyai pengertian tersendiri, logika yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan lewat bahasa. Sedangkan pengetahuan untuk mempelajari kecakapan dalam berpikir yang lurus tepat dan teratur. Jadi logika pengetahuan itu sarana untuk mencari kebenaran suatu ilmu dengan akal dan pikiran yang tepat, akurat dan teratur sesuai dengan fungsionalnya.
Nama: Nurin Habibah
BalasHapusNpm: 1831020023
1. filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemology yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu. Dalam bentuk pertanyaan, pada dasar filsafat ilmu merupakan telahaan berkaitan dengan objek apa yang ditelaah oleh ilmu (ontologi), bagaimana proses pemerolehan ilmu (epistemologi), dan bagaimana manfaat ilmu (axiologi), oleh karena itu lingkup induk telaahan filsafat ilmu adalah : Ontologi berkaitan tentang apa obyek yang ditelaah ilmu, dalam kajian ini mencakup masalah realitas dan penampakan (reality and appearance), serta bagaimana hubungan ke dua hal tersebut dengan subjek/manusia.
Epistemologi berkaitan dengan bagaimana proses diperolehnya ilmu, bagaimana prosedurnya untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar.
Aksilogi berkaitan dengan apa manfaat ilmu, bagaimana hubungan etika dengan ilmu, serta bagaimana mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan.
Ruang Lingkup Filsafat Ilmu adalah Ilmu membatasi lingkup pada batasan pengalaman manusia. Hal ini sebabkan metode yang dipergunakan dalam menyusun kebenaran secara empiris. Secara ontologis ilmu membatasi diri pada pengkajian yang berada dalam lingkup pengalaman manusia. Ruang lingkup filsafat ilmu terutama diarahkan pada komponen-komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi..
1. Ontologi ilmu
Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang koheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana sebuah kebenaran itu. Paham monisme yang terpecah menjadi idealisme atau spiritualisme, paham dualisme, pluralisme dengan berbagai nuansanya, merupakan paham ontologik yang pada akhirya menentukan pendapat bahkan keyakinan kita masing-masing mengenai apa dan bagaimana kebenaran itu ada sebagaimana manifestasi kebenaran yang kita cari.
2. Epistemologi ilmu
Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akal (verstand), akal budi (vernunft) pengalaman, atau komunikasi antara akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologik, sehingga dikenal adanya model model epistemologik seperti: rasionalisme, empirisme, kritisisme atau rasionalisme kritis, positivisme, fenomenologi dengan berbagai variasinya. Ditunjukkan pula bagaimana kelebihan dan kelemahan sesuatu model epistemologik beserta tolak ukurnya bagi pengetahuan (ilmiah) itu sepadan teori koherensi, korespondesi, pragmatis, dan teori intersubjektif.
3. Aksiologi llmu
Aksiologi ilmu meliputi nilai-nilai (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan simbolik ataupun fisik material. Lebih dari itu nilai-nilai juga ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu kondisi (condition) yang wajib dipatuhi dalam kegiatan kita, baik dalam melakukan penelitian maupun di dalam menerapkan ilmu.
Manfaat mempelajari Filsafat Ilmu:
– Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
– Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis.
– Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah.
– Mendorong para calon ilmuan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya.
– Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.
Nama/NPM: Lili Lestari/1831020068
BalasHapusProdi :SAA (A) Semester 3
Mata kuliah : Filsafat Ilmu (UTS)
1. A). Definisi filsafat ilmu
Gahral Adian mendefinisikan filsafat ilmu sebagai cabang filsafat yang mencoba mengkaji ilmu pengetahuan (ilmu) dari segi ciri-ciri dan cara pemerolehannya. Filsafat ilmu selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendasar/radikal terhadap ilmu seperti tentang apa ciri-ciri spesifik yang menyebabkan sesuatu disebut ilmu, serta apa bedanya ilmu dengan pengetahuan biasa, dan bagaimana cara pemerolehan ilmu, pertanyaan – pertanyaan tersebut dimaksudkan untuk membongkar serta mengkaji asumsi-asumsi ilmu yang biasanya diterima begitu saja, Dengan demikian filsafat ilmu merupakan jawaban filsafat atas pertanyaan ilmu atau filsafat ilmu merupakan upaya penjelasan dan penelaahan secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan ilmu.
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan tentang apa itu filsafat ilmu. Filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu, sehingga filsafat ilmu perlu menjawab beberapa persoalan seperti landasan ontologis, epistimologis dan aksiologis. Filsafat ilmu adalah proses berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proses pendidikan dan bidang keilmuan tertentu. Filsafat ilmu merupakan perenungan yang mempelajari ilmu secara lebih mendalam, mengenai sebab akibat dan sebagainya.
B). Ruang lingkup filsafat ilmu
Bidang garapan Filsafat ilmu terutama diarahkan pada komponen‑komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, tiang penyangga itu ada tiga macam yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
1).Ontologi
Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu On berarti being, dan Logos berarti logic. Jadi ontologi adalah the theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan). Sedangkan menurut Amsal Bakhtiar, ontologi berasal dari kata ontos yang berarti sesuatu yang berwujud. Ontologi adalah teori atau ilmu tentang wujud, tentang hakikat yang ada. Ontologi tidak banyak berdasarkan pada alam nyata tetapi berdasarkan pada logika semata.
2).Epistemologi
Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalaian-pengendalian, dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki, mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuatan pengenalanya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya.
Mereka mengandaliakan begitu saja bahwa pengetahuan mengenai kodrat itu mungkin, meskipun beberapa di antara mereka menyarankan bahwa pengetahuan mengenai struktur kenyataan dapat lebih dimunculkan dari sumber-sumber tertentu ketimbang sumber-sumber lainya. Pengertian yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indra, dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, di antaranya adalah: metode induktif,metode deduktif, medote kontemplatif, metode positivisme, dan metode dialektis.
3).Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axios yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai“. Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian yaitu moral conduct (tindakan moral), esthetic expression (ekspresi keindahan), dan sosio-political life (kehidupan sosial politik).
C. Manfaat mempelajari filsafat ilmu
▪Semakin kritis dalam sikap ilmiah dan aktivitas ilmu/keilmuan
▪Menambah pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.
▪Memecahkan masalah dan menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
▪Merefleksikan, menguji, mengkritik asumsi dan metode ilmu terus-menerus sehingga ilmuwan tetap bermain dalam koridor yang benar (metode dan struktur ilmu)
▪Mempertanggungjawabkan metode keilmuan secara logis-rasional
Nama/NPM : Ridho khalifatul insan/1831020050
BalasHapusProdi : Studi Agama-Agama
Semester : 3 (Tiga)
Kelas : A
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu (UTS)
((Jawaban no 1:))
-pengertian filsafat ilmu, filsafat ilmu dapat diartikan dari dua segi yaitu semantik dan praktis, dari segi semantik kata filsafat berasal dari bahasa Yunani "philosophia" yang berarti cinta pengetahuan atau hikmah. Dari segi praktisnya, filsafat berarti berfikir mendalam dan sungguh-sungguh. Juju S.Suriasumantry menyatakan bahwa filsafat ilmu adalah bagian dari epistemologi yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu.
-Ruang lingkup filsafat ilmu atau yang menjadi kajian filsafat ilmu beserta masalah-masalahnya yaitu yang meliputi 3 komponen: ontologis, epistemologi,aksiologi. Dan berikut diantara rumusan masalahnya:,etika,estetika,metafisika dan politik.
-Manfaat mempelajari filsafat ilmu sebagai berikut:1)melatih berfikir radikal tentang hakikat ilmu.2)melati m berfikir reflektif di dalam lingkup ilmu.3)menghindarkan diri dari memutlaqkan kebenaran ilmiah.4)menghindarkan diri dari egoisme ilmiah.
((Jawaban no 2:))
-menurut saya cara dalam mengetahui dan membedakan pengetahuan yang benar dan tidak benar yaitu kita harus mengetahui terlebih dahulu teori kebenaran dan pengetahuan yang benar itu bagaimana dan tidak benar, berikut teori pengetahuan yang benar adalah teori kebenaran performatif, teori kebenaran performatif adalah teori yang menegaskan bahwa suatu pernyataan itu benar apabila apa yang dinyatakan itu sungguh terjadi ketika pernyataan itu dilakukan, seperti kata Poedjawijatna "pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang objektif" dan ada beberapa unsur utama kebenaran yaitu kebenaran epistemologis, kebenaran ontologis, dan kebenaran semantik. Dalam filsafat telah diatur cara mencari tahu kebenaran atau tidak yaitu sebagai berikut: •kebenaran ilmiah dapat dicari dan ditemukan dengan data yang logis dan empiris,•kebenaran filsafat dapat dilakukan dengan cara berfikir radikal,•kebenaran agama menggunakan penelitian aqliah atau pikiran mendalam untuk menunjang proses Imaniah. Sedangkan untuk mengetahui ketidakbenaran suatu pengetahuan, apabila teori kebenaran itu tidak cocok dengan objek yang dinyatakan dalam pengetahuan tersebut.
Nama/ NPM : MUTIA AINUN NABILA/ 1831020058
BalasHapusKelas : SAA 3A
Mata kuliah : Filsafat Ilmu (UTS)
Filsafat ilmu merupakan segenap pemikirian reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Suatu bidang pengetahuan yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara filsafat dan ilmu.
a) Suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu,
b) Upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep mengenai ilmu dan upaya untuk membuka tabir dasar-dasar keempirisan, kerasionalan, dan kepragmatisan, dan
c) Studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam yang ditunjukkan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu.
Ruang lingkup
Ontologi ilmu
meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana (yang) “Ada” itu (being Sein, het zijn). Paham monisme yang terpecah menjadi idealisme atau spiritualisme, Paham dualisme, pluralisme dengan berbagai nuansanya, merupakan paham ontologik yang pada akhimya menentukan pendapat bahkan keyakinan kita masingmasing mengenai apa dan bagaimana (yang) ada sebagaimana manifestasi kebenaran yang kita cari.
Epistemologi ilmu
meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akal (Verstand),akal budi (Vernunft) pengalaman, atau komunikasi antara akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologik, sehingga dikenal adanya modelmodel epistemologik seperti: rasionalisme, empirisme, kritisisme atau rasionalisme kritis, positivisme, fenomenologi dengan berbagai variasinya. Ditunjukkan pula bagaimana kelebihan dan kelemahan sesuatu model epistemologik beserta tolok ukurnya bagi pengetahuan (ilmiah) itu seped teori koherensi, korespondesi, pragmatis, dan teori intersubjektif.
Akslologi llmu
meliputi nilalnilal (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasansimbolik atau pun fisikmaterial. Lebih dari itu nilainilai juga ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu conditio sine qua non yang wajib dipatuhi dalam kegiatan kita, baik dalam melakukan penelitian maupun di dalam menerapkan ilmu. Dalam perkembangannya Filsafat llmu juga mengarahkan pandangannya pada Strategi Pengembangan ilmu, yang menyangkut etik dan heuristik. Bahkan sampal pada dimensi kebudayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan.
Manfaat mempelajari filsafat ilmu
A. mempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.
B. Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus dan bekerja, mereka pasti berhadapan denagn berbagai masalah dalam pekerjaannya. Untuk memecahkan masalah diperlukan kemempuan berpikir kritis dalam menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan.
C. Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam Opini & argumentasi yang dikemukakan.
D. Memberikan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas). Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi, perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya.
E. Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah
Nama/ NPM : MUTIA AINUN NABILA/ 1831020058
BalasHapusKelas : SAA 3A
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Apa yang menjadi ukuran kebenaran sesuatu, jika dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari, bahwa apa yang dilakukan oleh seseorang tentu dianggap benar. Akan tetapi belum tentu kebenaran itu menjadi benar pula bagi orang lain. Jika demikian maka perlu ada kesepakatan yang bersifat universal tentang kriteria atau ukuran dari kebenaran. Demikian halnya perlunya kesepakatan tentang ukuran kebenaran pengetahuan. Sebagaimana diketahui bahwa sesungguhnya proses berpikir yang dilakukan seseorang adalah merupakan suatu aktifitas untuk menemukan kebenaran. Dalam proses berpikir tersebut perlu memenuhi kriteria kebenaran yang tepat dan bersifat universal sehingga kebenaran itu daat berlaku bagi siapa saja sebagai hasil pemikiran dari seseorang. Dapat pula disebutkan bahwa kebenaran itu sesungguhnya tak lebih dari kesepakatan bersama bahwa yang dimaksudkannya adalah benar. Hal ini menjadi penting karena Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain. Disinilah diperlukan suatu ukuran atau kriteria kebenaran. Terdapat perbedaan yang membedakan jenis kebenaran, yaitu, kebenaran epistimologis, kebenaran ontologis, dan kebenaran semantis. Adapun kebenaran epistimologis adalah kebenaran yang berhubungan dengan pengetahuan manusia. Kebenaran dalam arti ontologis adalah kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat pada hakikat segala sesuatu yang ada atau diadakan. Sedangkan kebenaran dalam arti semantis adalah kebenaran yang terdapat serta melekat dalam tutur kata dan bahasa. Kebenaran seharusnya bersesuaian dengan fakta yang berselaras dengan realita kehidupan. Dan sebagai manusia kita wajib mencari suatu kebenaran dalam kehidupan ini.
Nama: Nurin Habibah
BalasHapusNpm: 1831020023
2.Cara mengetahui pengetahuan yang benar ialah dengan memastikan sumber pengetahuan. dianggap benar jika yang di nyatakan memang benar-benar terjadi, dan faktual.
Jika pengetahuan yang sumbernya saja tidak jelas, maka pengetahuan tersebut termasuk ke pengetahuan yang salah.
3. Intuisi merupakan kegiatan berfikir yang bersifat personal dan tidak bisa di ramalkan sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur, maka intuisi ini tidak dapat di andalkan. Pengetahuan intuisif dapat di gunakan sebaagai hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam menemukan kebenaran.Secara epistemologis, pengetahuan intuitif berasal dari intuisi yang diperoleh melalui pengamatan langsung, tidak mengenai objek lahir melainkan mengenai kebenaran dan hakikat sesuatu objek.
4.Logika adalah bidang pengetahuan yang merupakan bagian dari filsafat yang mempelajari segenap asas, aturan, dan tatacara mengenai penalaran yang benar. Dengan kata lain) “logic is the study of methods and principles used distinguish good (correct) from bad (incorrect) reasoning”.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu mantiq atau logika adalah ilmu tentang kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia ke arah berfikir secara benar yang menghasilkan kesimpulan yang benar sehingga ia terhindar dari berfikir secara keliru yang menghasilkan keseimpulan salah.
Nama/ NPM : MUTIA AINUN NABILA/ 1831020058
BalasHapusKelas : SAA 3A
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
No 3. Para urafa dan sufi beranggapan bahwa segala pengetahuan yang bersumber dari intuisi-intuisi, musyāhadah, dan mukasyafah lebih sesuai dengan kebenaran daripada ilmu-ilmu yang digali dari argumentasi-argumentasi rasional dan akal. Mereka menyatakan bahwa indera-indera manusia dan fakultas akalnya hanya menyentuh wilayah lahiriah alam dan manifestasi-mani-festasi-Nya, namun manusia dapat berhubungan secara langsung (directly) dan intuitif dengan hakikat tunggal alam (baca: Sang Pencipta) melalui dimensi-dimensi batiniahnya sendiri dan hal ini akan sangat berpengaruh ketika manusia telah suci, lepas, dan jauh dari segala bentuk ikatan-ikatan dan ketergantungan-keter-gantungan lahiriah.42Pengetahuan seperti ini tidak dapat disamakan dengan pengetahuan ḥuṣūlīyang bersumber dari suatu konsepsi-konsepsi rasional, melainkan suatu pengetahuan syuhūdī, intuisi, immediate (langsung), kehadiran, dan ḥuḍūrī. Dengan demikian, intuisi bisa melengkapi pengetahuan rasional dan inderawi sebagai suatu kesatuan sumber ilmu yang dimiliki manusia, dan memberi banyak tambahan informasi yang lebih akrab dan partikular tentang sebuah objek dengan cara yang berbeda dengan yang ditempuh oleh akal maupun indera. Pengetahuan rasional atau pengetahuan yang bersumber dari akal adalah suatu pengetahuan yang dihasilkan dari proses belajar dan mengajar, diskusi ilmiah, pengkajian buku, pengajaran seorang guru, dan sekolah. Hal ini berbeda dengan pengetahuan intuitif atau pengetahuan yang berasal dari hati. Pengetahuan ini tidak akan didapatkan dari suatu proses pengajaran dan pembelajaran resmi, akan tetapi, jenis pengetahuan ini akan terwujud dalam bentuk-bentuk "kehadiran" dan "penyingkapan" langsung terhadap hakikat-hakikat yang dicapai melalui penapakan mistikal, penitian jalan-jalan keagamaan, dan penelusuran tahapan-tahapan spiritual.
Nama : Riski Mayang Sari
BalasHapusNPM : 1831020056
Prodi/kelas : Studi Agama-agama/A
1. A. Pengertian
Filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu, sehingga filsafat ilmu perlu menjawab beberapa persoalan seperti landasan ontologis, epistimologis dan aksiologis. Filsafat ilmu adalah proses berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proses pendidikan dan bidang keilmuan tertentu. Filsafat ilmu merupakan perenungan yang mempelajari ilmu secara lebih mendalam, mengenai sebab akibat dan sebagainya.
B. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu:
Filsafat Ilmu terutama diarahkan pada komponen komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
1. Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang koheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana sebuah kebenaran itu.
2. Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Ilmu yang membahas tentang hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalian- pengendalian, dan dasar-dasar serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki.
3. Aksiologi ilmu meliputi nilai-nilai (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan simbolik ataupun fisik material.
C. Manfaat mempelajari filsafat ilmu:
1. Meningkatkan cara berfikir kritis dan cermat, dan logis
2. Memperluas pola pikir
3. Mendorong berperilaku adil dan bertanggung jawab
4. Membantu membedakan persoalan
5. Menyelesaikan masalah dengan bijak
6. Memberikan kesadaran kedudukan manusia.
Nama/ NPM : MUTIA AINUN NABILA / 1831020058
BalasHapusKelas : SAA 3A
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
No 4. logika berasal dari kata yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Logika adalah sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berfikir dengan penalaran dan objek formal logika adalah penalaran yang ditunjau dari segi ketepatannya. Logika pengetahuan adalah logika dan dasar ilmu pengetahuan. Dimana logika sebagai pengkajian untuk berfikir secara sahih.
Nama: Dezha Yansyah Putra
BalasHapusNPM : 1831020052
1. Pengertian Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu yang termasuk didalamnya antara lain ilmu alam dan sosial. Filsafat Ilmu sangat berkaitan erat dengan Ontologi dan Epistemologi suatu Ilmu tersebut.
~ Ruang Lingkup Pembahasan Filsafat Ilmu
• Ontologi
Ontologi adalah Ilmu yang membahas tentang hakikat ilmu pengetahuan, dengan menanyakan yaitu apa hakikat ilmu itu?
• Epistemologi
Epistemologi adalah Ilmu yang membahas tentang sumber ilmu pengetahuan, dengan menanyakan yaitu bagaimana cara mendapatkan sumber Ilmu pengetahuan itu?
• Aksiologi
Aksiologi adalah Ilmu yang membahas tentang manfaat dan kegunaan suatu Ilmu pengetahuan, dengan menanyakan yaitu untuk apa ilmu pengetahuan itu digunakan?
~ Manfaat mempelajari Filsafat Ilmu
• Berfikir kritis
• Sebagai landasan dari segala ilmu
• Menjadikan diri bersifat dinamis dalam menghadapi masalah
• Untuk memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari
• Membentuk sikap Ilmiah
• Guna untuk mendalami metode ilmiah untuk melakukan penelitian ilmiah
2. Cara mengetahui kebenaran pengetahuan yang di dapat dari media sosial, pertama pengetahuan itu tidak boleh diterima dengan mentah-mentah apalagi sampai disebarluaskan. Kita cari tahu dulu berita itu benar atau salah dengan cara melihat sumber pengetahuan atau berita yakni siapa yang menyebarkan berita tersebut dan darimana berita itu. Setelah itu kita cocokkan dengan kehidupan sekarang dan disesuaikan dengan referensi. Karena ilmu pengetahuan harus teruji dan terukur kebenarannya maka dari itu diperlukannya bukti secara ilmiah. Untuk mendapatkan pengetahuan yang benar pada dasarnya ada dua sumber pengetahuan yaitu berdasarkan rasio (akal) dan pengalaman manusia. untuk menentukan suatu kebenaran ada tiga kriteria kebenaran yaitu Korespondensi (saling berhubungan), Koherensi (saling berkesesuaian), dan Pragmatisme (konsekuensi kegunaan).
3. Intuisi secara harfiah dapat diartikan perasaan batin atau getaran jiwa yang dapat merasakan sesuatu yang selanjutnya menimbulkan pengaruh kedalam sikap, ucapan dan perbuatan. Intuisi tertinggi dapat mengambil bentuk wahyu sebagaimana dalam para nabi sedangkan yang lainnya dapat mengambil bentuk inspirasi (ilham) dan lintasan pikiran. Bukti-bukti yang menguatkan adanya orang yag memperoleh pengetahuan intuisi ini dapat ditemukan di kalangan sufi. Intuisi juga merupakan pemahaman terhadap sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan bersifat personal.
4. Pengertian Logika Pengetahuan
Logika adalah sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berfikir dengan penalaran dan objek formalnya logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, dengan dasar penalaran dan logika. Dimulai dari rasa ingin tahu akan sesuatu dan memiliki sumber rasional, empiris dan intuisi.
Jadi, Logika pengetahuan adalah cara berfikir yang menekankan pada penalaran mengenai ilmu pengetahuan yang memberi kejelasan dan kebenaran terhadap sesuatu.
Nama/NPM: Lili Lestari/1831020068
BalasHapusProdi :SAA (A) Semester 3
Mata kuliah : Filsafat Ilmu (UTS)
No.2
Menurut saya, untuk dapat mengetahui kebenaran suatu ilmu pengetahuan dapat melalui standar kriteria kebenaran ilmu pengetahuan. Kriteria kebenaran antara lain:
a).Teori Korespondensi
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau keadaan benar itu apabila ada kesuaian (correspondence) antara arti yang dimaksud oleh suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju oleh pernyaan atau pendapat tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu
pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya.
b).Teori Koherensi
Teori kebenaran koherensi atau konsistensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren
atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Menurut teori ini kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan dengan sesuatu yang lain,
yaitu fakta dan realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan itu sendiri.Dengan demikian suatu putusan dianggap benar apabila mendapat penyaksian (pembenaran) oleh putusan-putusan lainnya yang terdahulu yang sudah diketahui,diterima dan diakui benarnya.
c).Teori Pragmatisme Pramagtisme berasal dari bahawa Yunan pragmai, artinya yang dikerjakan, yang dilakukan, perbuatan, tindakan, sebutan bagi filsafat yang dikembangkan oleh William James di Amerika Serikat. Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Amsal (2012) menyatakan, menurut teori pragmatis, kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis manusia. Dalam artian, suatu pernyataan adalah benar, jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis bagi kehidupan manusia.
d).Teori Performatif
Teori ini berasal dari John Langshaw Austin (1911-1960)dan dianut oleh filsuf lain seperti Frank Ramsey dan Peter Strawson. Filsuf-filsuf ini mau menentang teori klasik bahwa
“benar” dan “salah” adalah ungkapan yang hanya menyatakan sesuatu (deskriptif). Proposisi yang benar berarti proposisi itu menyatakan sesuatu yang memang dianggap benar. Demikian sebaliknya. Namun justeru inilah yang ingin ditolak oleh para
filsuf ini. Teori performatif menjelaskan, suatu pernyataan dianggap
benar jika ia menciptakan realitas. Jadi pernyataan yang benar bukanlah pernyataan yang mengungkapkan realitas, tetapi justeru dengan pernyataan itu tercipta realitas sebagaimana yang diungkapkan dalam pernyataan itu. Teori ini disebut juga “tindak bahasa” mengaitkan kebenaran satu tindakan yang
dihubungkan dengan satu pernyataan.
e).Agama sebagai Teori Kebenaran
Pada hakekatnya, manusia hidup di dunia ini adalah sebagai makhluk yang suka mencari kebenaran. Salah satu cara
untuk menemukan suatu kebenaran adalah agama. Agama dengan karakteristiknya sendiri memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan manusia; baik tentang alam, manusia,
maupun tentang Tuhan. Dalam mendapatkan kebenaran menurut teori agama adalah wahyu yang bersumber dari Tuhan.
Manusia dalam mencari dan menentukan kebenaran sesuatu dalam agama denngan cara mempertanyakan atau mencari
jawaban berbagai masalah kepada kitab Suci. Dengan demikian, sesuatu hal dianggap benar apabila sesuai dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentuk kebenaran mutlak.
((Jawaban no 3:))
BalasHapus-dalam pengertiannya, intuisi merupakan gerak hati atau hati nurani yang melakukan kegiatan pemaknaan suatu objek(pengetahuan), menurut Henry Bergson, intuisi merupakan suatu sarana untuk mengetahui secara langsung dan seketika, unsur utama bagi pengetahuan adalah kemungkinan adanya suatu bentuk penghayatan langsung (intuitif), di samping pengalaman oleh Indra. Harold H.Titus memberikan catatan bahwa intuisi adalah suatu jenis pengetahuan yang lebih tinggi, wataknya berbeda dengan pengetahuan yang diungkapkan oleh Indera dan akal, dan bahwa bahwa intuisi yang ditemukan orang dalam penjabaran mistik memungkinkan kita untuk mendapatkan pengetahuan langsung yang mengatasi(tancendent) pengetahuan Kita yang diperoleh dari indera dan akal.
((Jawaban no 4:))
-Definisi logika menurut Jon Hendrik Rapar, logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diatur lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Menurut Poerpoprodjo,Ek.T.gilarso logika merupakan ilmu dan kecakapan menalar berfikir dengan tepat. Kemudian menurut teori filauf Aristoteles logika adalah ajaran tentang berfikir yang secara ilmiah membicarakan bentuk pikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang menguasai pikiran.
*
Nama/Nmp:Mita susanti/1831020080
HapusProdi/kelas:SAA/A
Matkul:Filsafat ilmu(uts)
Jawaban nomor 1.
-Filsafat Ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi, dan implikasi dari ilmu, yang termasuk didalam nya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan Epistimologi dan Ontologi. Sebagai cabang filsafat khusus nya Epistimologi, yang mempelajari tentang hakikat ilmu.
Menurut The Liang Gie(1999), filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi atau filsafat pengetahuan yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu pengetahuan ilmiah.
-Ruang Lingkup Pembahasan Filsafat Ilmu
• Ontologi
Ontologi adalah Ilmu yang membahas tentang hakikat ilmu pengetahuan, dengan menanyakan yaitu apa hakikat ilmu itu?
• Epistemologi
Epistemologi adalah Ilmu yang membahas tentang sumber ilmu pengetahuan, dengan menanyakan yaitu bagaimana cara mendapatkan sumber Ilmu pengetahuan itu?
• Aksiologi
Aksiologi adalah Ilmu yang membahas tentang manfaat dan kegunaan suatu Ilmu pengetahuan, dengan menanyakan yaitu untuk apa ilmu pengetahuan itu digunakan?
- Manfaat mempelajari Filsafat Ilmu
• Berfikir kritis
• Sebagai landasan dari segala ilmu
• Menjadikan diri bersifat dinamis dalam menghadapi masalah
• Untuk memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari
• Membentuk sikap Ilmiah
• Guna untuk mendalami metode ilmiah untuk melakukan penelitian ilmiah
•mampu membedakan informasi yang
benar dan salah.
• menjadikan wawasan, Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu itu sendiri.
Erfin Rolanza/1831020017/SAA/3/A
BalasHapus1. * Segenap pemikiran yang reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan.
* ruang lingkup filsafat Epistimologi, membahas bagaimana cara kita mendapatkan pengetahuan tentang objek tertentu. Aksiologi, membahas tentang nilai kegunaan pengetahuan, mempelajari teori tentang nilai. Ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui, teori tentang ada.
* manfaat mempelajari filsafat ilmu menurut sya adalah untuk mengetahui ilmu yang sbnarnya sebagai sarana dalam menganalisa sumber ilmu pengetahuan. Menjadi kritis terhadap aktifivitas keilmuan/ pengetahuan.
2. Dalam memperoleh pengetahuan kita dapat menganalisa sumber ilmu pengetahuan tersebut dengan artian dari sumber yang terpercaya akan kebenarannya dan dapat diterima dengan kepuasan. Untuk membedakan sumber tersebut harus memenuhi syarat keilmuan agar dapat dikatakan sebagai ilmu dengan sumber yang nyata adanya.
3. intuisi atau hads juga merupakan pemahaman langsung akan kebenaran-kebenaran agama, realitas dan eksistensi Tuhan. Bahkan dalam tingkatannya yang lebih tinggi, intuisi adalah intuisi terhadap eksistensi itu sendiri. Dengan kata lain, ketika dengan intuisi yang lebih tinggi orang menemukan wujudnya suatu realitas, “penemuan” eksistensi realitas inilah yang disebut wijdan (‘irfan), yang sebelumnya telah dikatakan mengacu kepada intuisi eksistensi.
4. Logika sebagai ilmu elemen dasar setiap pengetahuan. Logika sebagai seni atau keterampilan yakni seni atau asas-asas pemikiran yang tepat, lurus. Logika adalah seni kecakapan menerapkan hukum-hukum atau asas pemikiran itu agar bernalar dengan tepat, teliti, dan teratur
Desiyana Ramadani/1831020081/Studi Agama-agama (3A)/jawaban UTS filsafat ilmu.
BalasHapus1. Filsafat ilmu menurut pengertiannya terdiri dari kata filsafat dan ilmu. Filsafat dijabarkan dari perkata nya "philosophia". Kata 'philos' berarti cinta dan 'sophia' berarti kebijaksanaan/ pengetahuan yang mendalam. Jadi, filsafat dari bahasa yunani berarti 'cinta akan kebijaksanaan' (love of wisdom).. sedangkan ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu. Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu 'alima yang berarti mengerti, memahami benar-benar, ruang lingkup filsafat ilmu adalah ontologi, epistemologi dan aksiologi, manfaat mempelajari filsafat ilmu adalah kita dapat sepenuhnya memahami isi pokok ilmu secara menyeluruh terhadap pemahaman sumber, hakikat dan tujuan. Memberikan pemahaman terhadap penggunaan ilmu pengetahuan secara bijak, membentuk sikap ilmiah untuk berpikir kritis, Rendah hati dan untuk sarana mengoreksi diri; berterus terang tentang diri sendiri mengakui sesuatu yang diketahui dan yang tidak diketahui.
2. Pengetahuan yang benar dapat dibuktikan kebenarannya secara mutlak, dengan menggunakan bukti empiris (adanya fakta) dan kebenaran itu dapat diterima secara rasio baik menurut kepercayaan (hati) maupun indra, kebenaran juga dapat diterima secara universal, saya artikan kebenaran ini ada informasi dari dulu sampai sekarang tidak berubah contohnya kucing, hewan yang diberi nama kucing adalah hewan yang berbulu, Hewan mamalia, Berkembang biak dengan melahirkan, Memiliki sepasang mata yang tajam, Memiliki sepasang telinga yang runcing, kalau bersuara, suaranya 'meong' nah jika diluar dari ciri-ciri ini berarti bukan kucing, lalu kebenaran juga dapat diterima sebab diakui ketika memiliki fungsi (secara fungsional), berhubungan antara isi dan bentuk, dan konheren serta konsisten, Sedangkan kebenaran yang salah akan selalu disangkal secara umum.
3. Intuisi adalah perasaan batin yang mempengaruhi sikap, ucapan dan perbuatan kedalam pribadi seseorang. Sehingga kebenarannya tidak diperlukan suatu pembuktian sebab asalnya dari wahyu, gerak hati seseorang itu sendiri untuk memahami sesuatu, bertindak dan menerima tanpa membutuhkan rasio, jadi ada kerelaan yg spontan untuk menerima suatu hal tanpa pemikiran dan muncul tanpa direncanakan, terjadinya dorongan yang muncul dari dalam dan langsung, bukan dengan intelek.
4. Logika pengetahuan, berdasarkan arti perkatanya, logika merupakan kaidah yang digunakan pada saat berpikir untuk mencapai kebenaran yang sifatnya relatif, hakiki atau sebagai makna sebenarnya secara analitis dan dialektika, sedangkan pengetahuan berkembang berdasarkan informasi dan pemikiran. Jadi, logika pemikiran merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai kebenaran menggunakan sudut pandang secara ilmiah atau data untuk mencapai suatu ide dan solusi.
Nama/NPM:Deshinta Nurul Wulandari/1831020069
BalasHapusProdi:Studi Agama-Agama'A semester 3
1. Filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan atau pemikiran yang membahas tentang cinta kebijaksanaan sampai ke akar-akarnya untuk mencari hakikat suatu kebenaran.
Ruang lingkup filsafat ilmu dibagi menjadi 3, yaitu: a. Ontologi:ilmu yang mebahas tentang hakikat yang ada yang merupakan kebenaran dan kenyataan baik-baik yang berbentuk jasmani atau konkret maupun rohani atau abstrak. b. Epistemologi atau teori pengetahuan:ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalian-pengendalian, dan dasar-dasar serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki, mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuatan pengenalannya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya. Axiologi:teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan yang didapatkan yang terbagi menjadi 3,yaitu:moral conduct, ekspresi keindahan, kehidupan sisio-politik.
Manfaat mempelajari filsafat ilmu:
a. Meningkatkan cara berfikir kritis dan cermat,
b. Membentuk sikap ilmiah,
c. Memperluas pola pikir,
d. Mengatasi bahaya sekularisme ilmu,
e. Mengajarkan untuk berfikir logis.
2. Kebenaran itu membina dan menyempurnakan sejalan dengan kematangan kepribadiannya.
Pengetahuan dapat dikatakan benar apabila dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan pertanyaan tersebut dapat dijawab.
Pengetahuan tidak dapat dikatakan benar muncul karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti belum banyak bukti atau bukti tersebut belum tentu sah.
3. Intuisi (hati) mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis,yang pada dasarnya bersifat analis,menyeluruh,mutlak,dan tanpa dibantu oleh penggambaran secara simbolis. Intuisi disebut juga ilham atau inspirasi. Meskipun Pengetahuan intuisi hadir begitu saja secara tiba-tiba,namun tampaknya ia tidak jatuh ke sembarang orang, melainkan hanya kepada orang yang sebelumnya sudah berfikir keras mengenai suatu masalah. Ketika seseorang sudah memaksimalkan daya pikirnya dan mengalami kemacetan, lalu ia mengistirahatkan pikirannya dengan tidur atau bersantai, pada saat itulah intuisi berkemungkinan muncul. Oleh karena itu intuisi sering disebut supra-rasional atau suatu kemampuan yang berada diatas rasio, dan hanya berfungsi jika rasio sudah digunakan secara maksimal namun menemui jalan buntu.
4. Logika sebagai pengetahuan adalah cara berfikir atau penalaran menuju kesimpulan yang benar. Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berfikir dengan penalaran, dan objek formal logika adalah penalaran yang di tinjau dari segi ketetapannya.
Menurut aristoteles (Harun, 1980),pengertian logika adalah ajaran tentang berfikir secara ilmiah membicarakan bentuk pikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang menguasai pikiran.
Nama/NPM: Lili Lestari/1831020068
BalasHapusProdi :SAA (A) Semester 3
Mata kuliah : Filsafat Ilmu (UTS)
No.3
Intuisi (laduny) adalah pengetahuan yang lebih tinggi dan wataknya
berbeda dengan pengetahuan indera dan akal.Pengetahuan Intuisi secara epestemologi berasal dari Intuisi. Pengtahuan itu diperoleh melalui pengamtan langsung, sedangkan pengetahuan itu dibagi dua yaitu:
pertama pengetahuan Indrawi kedua pengetahuan hakikat (Intuitif). Dari pengetahuan intuitif ini melahirkan objek hakikat, para sufi menyebutnya sebagai kebenaran yang mendalam (Dzauq) yang terikat dengan perepsi batin.
Dengan demikian pengetahuan Intuitif sejenis dengan pengetahuan yang
dikaruniakan Tuhan kepada seorang dan dipatrikan kepada kalbunya. Perolehan
pengetahuan ini bukan dengan jalan penyimpulan logis sebagaimana pengetahuan rasional, melainkan dengan jalan keshalehan sehingga seorang memiliki kebeningan kalbu dan wawasan spiritual. Brogson mengatakan bahawa Intuisi adalah naluri yang menjadi
kesadaran dan menuntun kita kepada kehidupan batin. Jika intuisi meluas, maka itu akan memberi petunjuk ke dalam hal-hal yang vital. Jadi, dengan intuisi(laduny) kita dapat menmukan dorongan vital. Dari dunia yang berasal dari dalam dan bersifat langsung. Juga hal ini di sampaikan juga oleh ibn Arabi bahwa intuisi dengan kata
lain adalah pengetahuan ilahi yaitu ladunny. Dari uraian di atas sudah jelas kalu ilmu pengetahuan bisa di dapatkan dari berbagai cara seperti yang di kemukakan kaum Rasionalis bahwa ilmu pengetahuan bisa di dapatkan dari keraguan yang memakai Metode Deduktif untuk menyusun pengetahuanya. Peremis yang di gunakan dalam penalaran di dapat dari ide yang menurut anggapanya jelas dan dapat di terima oleh akal.
No.4
Pengertian Logika Pengetahuan
Logika adalah sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berfikir dengan penalaran dan objek formalnya logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, dengan dasar penalaran dan logika. Dimulai dari rasa ingin tahu akan sesuatu dan memiliki sumber rasional, empiris dan intuisi.
Jadi, Logika pengetahuan adalah cara berfikir yang menekankan pada penalaran mengenai ilmu pengetahuan yang memberi kejelasan dan kebenaran terhadap sesuatu.
Nama : Riski Mayang Sari
BalasHapusNPM : 1831020056
Prodi/kelas: Studi Agama-agama/A
2. Kebenaran merupakan salah satu hal penting pada pengetahuan. kebenaran adalah sebagai kesesuaian antara apa yang dipikirkan atau dinyatakandengan kenyataan yang sesungguhnya. kebenaran merupakan persesuaian atau penyamaan akal budi dengan kenyataan (idelitas-realitas), kebenaran juga terdapat pada objek atau kenyataan yang diketahui. Kebenaran ini terdapat pada relasi antara subjek penahu dan objek yang diketahui. Kesalahan adalah hasil dari tindakan kekeliruan. Kekeliruan dapat muncul karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti belum banyak bukti atau bukti tersebut belum tentu sah. Cepat dalam membuat putusan yang belum cukup bukti untuk dinyatakan sebagai kebenaran. Kerancuan dan kebingungan akibat dari emosi, perasaan yang mengganggu konsentrasi atau membuat kurang terbuka terhadap bukti-bukti yang ada. Prasangka atau dugaan dan bias dari subjek penahu maupu dari realita sosial. Kekeliruan juga terjadi karena kekeliruan penalaran dan tidak mematuhi peraturan atau kaidah-kaidah sehingga menjadi tidak sah.
3. Dalam kajian epistemologi Islam, intuisi menjadi salah satu sumber ilmu dan kebenaran sebagaimana halnya rasio dan empiris. Bahkan intuisi ini lebih tinggi kedudukannya dari pada ilmu yang notabene diperoleh melalui proses penalaran dan penginderaan. Kebenaran yang dicapai melalui intuisi metodenya memang tidak bisa dibuktikan secara rasional maupun empiris. Akan tetapi, hasil dari kebenaran intuisi tersebut dapat dibuktikan secara rasional sekaligus empiris. Artinya, banyak orang yang memperoleh pengetahuan yang mendalam secara intuitif yang kemudian terbukti benar. Intuisi pada tingkat kebenaran yang lebih tinggi tidak datang pada sembarang orang. Ia adalah nur (cahaya) yang Allah Subhanahu Wata’ala pancarkan pada sebagian hambanya. Sehingga ia datang kepada orang yang telah mempersiapkan diri untuk itu. Oleh karenanya, intuisi tidak terjadi begitu saja secara tiba-tiba, tetapi melalui proses panjang yang disebut dengan mujahadah dan riyadlah serta tafakur dan tadabbur. Semua proses tersebut merupakan upaya menuju ke arah proses pencerahan hati nurani agar bisa menangkap cahaya kebenaran (mukasyafah).
4. Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berpikir dengan penalaran, dan objek formal logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Logika seperti halnya yang kita tahu adalah sebuah fan keilmuan yang membahas rambu-rambu atau aturan main yang kita gunakan saat kita melakukan aktifitas berfikir/menalar, dengan aturan main itu hasil (kesimpulan) dari aktifitas berfikir menjadi kesimpulan yang benar dan tepat. Pengetahuan ialah tersingkapnya suatu kenyataan dalam jiwa hingga tidak ada keraguan terhadapnya, dengan kata lain pengetahuan adalah pengalaman yang kita peroleh dari gejala (kejadian) yang ada disekitar kita. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang datang sebagai hasil dari aktivitas mengetahui yaitu tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. Jadi logika pengetahuan adalah suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan yang member kejelasan terhadap sesuatu.
Nama : diah apriani
BalasHapusProdi : studi agama agama
Npm : 1831020020
Nomer 1 ( UTS FILSAFAT ILMU)
1. Pengertian Filsafat
Kata filsafat yang dalam bahasa Arab falsafah, yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah philosophy, adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia. Kataphilosopia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang khusus dari seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pyhthagoras (496-582 SM).
Secara terminologi pengertian filsafat menurut para filsuf sangat beragam, Al-Farabi mengartikan filsafat sebagai ilmu tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya. Ibnu Rusyd mengartikan filsafat sebagai ilmu yang perlu dikaji oleh manusia karena dia dikaruniai akal. Immanuel Kant mengartikan filsafat sebagai ilmu yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan yang di dalamnya mencakup masalah epistimologi yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.
Aristoteles mengartikan filsafat sebagai ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Adapun Ali Mudhofir mengartikan filsafat sebagai suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semesta, sebagai suatu metode, sebagai kelompok persoalan, sebagai analisis logis tentang bahasa dan penjelasan makna, dan sebagai usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan mempergunakan akal sampai pada hakikatnya. Filsafat bukannya mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena akan tetapi mencari hakikat dari fenomena tersebut.
- Pengertian Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu‘alima, ya’lamu, ‚ilman dengan wazan fa’ila, yaf’alu yang berarti mengerti, memahami benar-benar, seperti ungkapan berikut علم اصموعى درس الفلسفة (Asmu’i telah memahami pelajaran filsafat). Dalam bahasa Inggris ilmu disebut science, dari bahasa latin scientia-scire (mengetahui), dan dalam bahasa Yunani adalah episteme.
-Pengertian Filsafat Ilmu
Cabang filsafat yang membahas masalah ilmu adalah filsafat ilmu. Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua yaitu filsafat ilmu dalam arti luas dan sempit, filsafat ilmu dalam arti luas yaitu menampung permasalahan yang menyangkut hubungan luar dari kegiatan ilmiah, sedangkan dalam arti sempit yaitu menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan dalam yang terdapat di dalam ilmu. Banyak pendapat yang memiliki makna serta penekanan yang berbeda tentang filsafat ilmu. Menurut Prof. Dr. Conny R. Semiawan, dkk mengartikan filsafat ilmu dalam empat titik pandang yaitu mengelaborasikan implikasi yang lebih luas dari ilmu, mengasimilasi filsafat ilmu dengan sosiologi, suatu sistem yang di dalamnya konsep dan teori tentang ilmu dianalisis dan diklasifikasi.
-ruang lingkup
ontologi, epistemologi, dan aksiologi
-Manfaat mempelajari filsafat ilmu
* mampu membedakan informasi yang.
benar dan salah
*menjadikan diri bersifat dinamis
dalam menghadapi berbagai persoalan.
kehidupan.
* sebagai landasan dari segala ilmu
*berfikir kritis
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : diah apriani
BalasHapusNomer : 2
-Idealisme, suatu aliran yang memandang bahwa semua yang ada dan seluruh kenyataan itu bergantung kepada kesadaran dan kemampuan manusia untuk mengenal dan mengetahui sesuatu. Benda-benda yang ada itu hakikatnya berhubungan dengan pengertian, dan hakikat benda tersebut adalah idea. Tokohnya adalah Plato(427-347 SM). Nilai-nilai spiritual merupakan dasar dunia ini secara keseluruhan. epistemologi aliran ini berpendapat bahwa ide-ide adalah faktor yang hakiki didalam pengetahuan. Aliran ini (idealisme) sering dilawankan dengan Naturalisme yang memandang bahwa pikir dan nilai-nilai spiritual itu dapat dijelaskan atau dikembalikan pada hal-hal dan proses-proses yang bersifat materi.
-Rasionalisme, mengatakan bahwa akal pikiran merupakan dasar untuk mengetahui
sesuatu, bahkan akal pikiran itu merupakan petunjuk bagi manusia untuk dapat sampai
kepada realitas yang sebenarnya dari kebaikan etis. Dalam arti yang sempit aliran ini
menganggap teori ilmu pengetahuan hanya bersandarkan akal/rasio untuk membentuk
pengetahuan itu. Dalam hal ilmu, ia berpandangan mustahillah membentuk ilmu hanya
berdasarkan kepada fakta, data empiris atau pengamatan.
Tokoh yang terkenal dari aliran ini adalah Piere Descartes (1596-1650).Menurut Rane Descartes, budi atau rasiolah yang menjadi sumber dan pangkal segala pengertian, budilah yang memegang pimpinan dalam segala pengertian. Itulah
sebabnya, maka aliran ini disebut dengan Rasionalisme. Kedaulatan Rasio diakui sepenuhnya, bahkan dilebih-lebihkan oleh Descartes dengan mengabaikan nilai
pengetahuan indera, yang menurut dia kerap kali menyesatkan manusia.
- Positivisme, suatu pandangan yang menekankan pernyataan yang positif dari pada pernyataan negatif. Positivisme lebih cenderung untuk menyamakan pengetahuan itu dengan bahan-bahan ilmu pengetahuan alam, filsafat adalah epistemologi dan logika.
Tokohnya adalah August Comte (1798-1857). Pengertian “positif” oleh August Comte "menurut Koento Wibisono" dipergunakan untuk menunjukkan ciri khas dan metode yang sesuai dengan kekhasan itu, yang berbeda dengan pandangan filsafat lama yang bercorak teologis dan metafisik. Bagi August Comte “positif” adalah “nyata”, “bermanfaat”, “pasti”, “jelas” atau “tepat” dan selalu nenuju penataan dan penertiban. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap aliran yang bersifat idealis menganggap
penting hubungan hukum dengan moral. Dalam aliran ini justru menganggap bahwa kedua hal tersebut merupakan dua hal yang harus dipisah Secara metodologis dalam
penggalangan ilmu pengetahuan yang didasarkan atas gejala-gejala yang paling sederhana, umum atau abstrak, menuju ketingkat gejala-gejala yang semakin jelas,
khusus dan kongkrit yang dihadapi oleh masing-masing ilmu, August Comte menggunakan metode pangamatan, percobaan dan perbandingan, kecuali dalam menghadapi gejala-gejala dalam fisika sosial, yang tahap perkembangannya masih belum sampai pada tingkatan yang positif, August Comte menambahkan metode sejarah.
-Empirisme, aliran ini dimotori oleh Francis Bacon di Inggris, baginya pengetahuan
yang “benar” adalah pengetahuan yang menghasilkan sesuatu yang mencari
keuntungan, yang memperbesar kemampuan dan kekuasaan manusia. Dari opini
tersebut, ia dikenal sebagai yang bersemboyan “Knowledge is Power” yaitu
pengetahuan adalah kekuatan. Sedangkan John Look, salah satu tokoh lain dari empirisme berpandangan bahwa pada waktu manusia dilahirkan akalnya merupakan
semacam buku catatan yang kosong atau disebut dengan “Tabula Rasa” artinya meja lilin putih dan didalam buku catatan tersebut dicatat pengalaman-pengalaman inderawi. Dari sudut epistemologi – dalam pandangan empiris – pengalaman kadang-kadang menunjukan hanya pada hasil penginderaan.
-Metarialisme, menitik beratkan pada materi, sedangkan ide atau roh menduduki urutan kedua atau bahkan tidak mempunyai peran sama sekali.
Nama : Diah apriani (UTS FILSAFAT ILMU)
BalasHapusNo : 3
-Intuisi, atau yang dalam istilah teknisnya disebut hads merupakan pemahaman yang diperoleh secara langsung, tanpa perantara, tanpa rentetan dalil dan susunan kata, serta tanpa melalui langkah-langkah logika satu demi satu. (baca: Mausu’ah Mushthalahat al-Imam al-Ghazali) Ia semata-mata diberikan oleh Allah Subhanahu Wata’ala sebagai karunia-Nya kepada manusia. Artinya, ilmu ini diperoleh dari peng-ilham-an yang disebut dengan ilmu ladunni, yakni ilmu yang di dalam memperolehnya, tidak ada perantara—yang menghubungkan—antara jiwa dan Pencipta. Ia adalah aliran cahaya ilham yang terjadi setelah jiwa mengalami penyempurnaan (taswiyyah). Oleh sebab itu, seseorang yang sampai pada martabat ilmu ladunni ini tidak memerlukan banyak belajar dan menderita kelelahan dalam proses pembelajaran. (baca: Al-Risalah Al-Laduniyyah). Ia diterima melalui pandangan batinnya atau rasa ruhaninya, yakni dzauq (ذوق), yang dialaminya secara langsung akibat penyingkapan hijab yang menyelubungi alam hakiki kandungan ilmu, yakni kasyf (كشف). Dengan kata lain, dzauq-lah yang menerima ilham dari Tuhan. Ia berperan sebagai daya tangkap yang sekaligus merasakan kehadiran yang ditangkap. Ia berhubungan dengan qalb, sebab qalb selain sebagai esensi, juga sebagai salah satu alat dalam jiwa manusia yang berfungsi untuk memperoleh ilmu. Dalam kajian epistemologi Islam, intuisi menjadi salah satu sumber ilmu dan kebenaran sebagaimana halnya rasio dan empiris. Bahkan intuisi ini lebih tinggi kedudukannya daripada ilmu yang notabene diperoleh melalui proses penalaran dan penginderaan. Kebenaran yang dicapai melalui intuisi metodenya memang tidak bisa dibuktikan secara rasional maupun empiris. Akan tetapi, hasil dari kebenaran intuisi tersebut dapat dibuktikan secara rasional sekaligus empiris. Artinya, banyak orang yang memperoleh pengetahuan yang mendalam secara intuitif yang kemudian terbukti benar. Oleh karena itu, Bergson mengatakan bahwa intuisi sebenarnya bersifat intelektual dan sekaligus supra-intelektual, dimana pengetahuan supra-intelektual tersebut akan dapat mencapai pengetahuan dan kesadaran diri pada hal-hal yang paling vital, elan vital. Sementara bagi Nietzsche intuisi merupakan inteligensi yang paling tinggi, dan bagi Maslow intuisi merupakan pengalaman puncak (peak experience).
No.4
-Pengertian Logika Pengetahuan
Logika adalah sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berfikir dengan penalaran dan objek formalnya logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, dengan dasar penalaran dan logika. Dimulai dari rasa ingin tahu akan sesuatu dan memiliki sumber rasional, empiris dan intuisi.
Jadi, Logika pengetahuan adalah cara berfikir yang menekankan pada penalaran mengenai ilmu pengetahuan yang memberi kejelasan dan kebenaran terhadap sesuatu.
Nama/Npm:Dhea Anggie Aulia/ 1831020055
BalasHapusKelas :Studi agama-agama (A) 3
Tugas :Filsafat Ilmu
1). Pengertian filsafat ilmu: adalah segenap pemikiran reflektif terhadap terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan manusia.
.Ruang lingkup
Ruang Lingkup Pembahasan Filsafat Ilmu
• Ontologi
Ontologi adalah Ilmu yang membahas tentang hakikat ilmu pengetahuan
• Epistemologi
Epistemologi adalah Ilmu yang membahas tentang sumber ilmu pengetahuan
• Aksiologi
Aksiologi adalah Ilmu yang membahas tentang manfaat dan kegunaan suatu Ilmu pengetahuan
2).cara mengetahui kebenaran pengetahuan yang di dapat dari media sosial, pertama pengetahuan itu tidak boleh diterima dengan mentah-mentah apalagi sampai disebarluaskan. Kita cari tahu dulu berita itu benar atau salah dengan cara melihat sumber pengetahuan atau berita yakni siapa yang menyebarkan berita tersebut dan darimana berita itu. Setelah itu kita cocokkan dengan kehidupan sekarang dan disesuaikan dengan referensi. Karena ilmu pengetahuan harus teruji dan terukur kebenarannya maka dari itu diperlukannya bukti secara ilmiah. Untuk mendapatkan pengetahuan yang benar pada dasarnya ada dua sumber pengetahuan yaitu berdasarkan rasio (akal) dan pengalaman manusia.
3).Intuisi (hati) mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis,yang pada dasarnya bersifat analis,menyeluruh,mutlak,dan tanpa dibantu oleh penggambaran secara simbolis. Intuisi disebut juga ilham atau inspirasi. Meskipun Pengetahuan intuisi hadir begitu saja secara tiba-tiba,namun tampaknya ia tidak jatuh ke sembarang orang, melainkan hanya kepada orang yang sebelumnya sudah berfikir keras mengenai suatu masalah. Ketika seseorang sudah memaksimalkan daya pikirnya dan mengalami kemacetan, lalu ia mengistirahatkan pikirannya dengan tidur atau bersantai, pada saat itulah intuisi berkemungkinan muncul.
4).Logika sebagai pengetahuan adalah cara berfikir atau penalaran menuju kesimpulan yang benar. Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berfikir dengan penalaran, dan objek formal logika adalah penalaran yang di tinjau dari segi ketetapannya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Zulfikar Joniansa
BalasHapusnpm : 1831020089
No. 1
Filsafat ilmu adalah ilmu yang berbicara tentang ilmu pengetahuan yang kedudukannya di atas ilmu lainnya.
Manfaat Filsafat Ilmu. Secara umum filsafat ilmu dapat diartikan sebagai suatu bidang studi filsafat yang obyek materinya berupa ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis dan perwujudannya. Ada banyak manfaat yang dapat diambil dari filsafat ilmu, diantaranya adalah :
menumbuh-kembangkan ilmu pengetahuan untuk menuju kemuliaan, sehingga mampu menembus dimensi sekularisme ilmu pengetahuan.
membentuk dan mengembangkan wawasan epistemologi ilmu pengetahuan, sehingga moralitas kesarjanaan, yaitu sifat ilmiah menjadi popular, dengan demikian ilmu pengetahuan dapat dipertanggung-jawabkan, bukan hanya untuk kepentigan subyek manusia melainkan juga kepentingan alam sebagai kebutuhan yang menyeluruh.
Tuntutan etis, ilmu pengetahuan dapat dipertanggung-jawabkan sehingga kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera serta bahagia dalam kelestarian alam lingkungan semakin nyata
Nama:Zulfikar Joniansa
BalasHapusNo.2
Yaitu dengan menelaah suatu informasi karena banyaknya informasi yang tidak berlandaskan, maka kita tidak bisa hanya menelan informasi dengan mentah dengan cara mencari informasi lainnya sehingga kita mengetahui informasi tersebut kongkrit atau tidak
Nama: Zulfikar joniansa
BalasHapusNo. 3
Intuisi sering diterjemahkan sebagai kemampuan seseorang dalam memahami sesuatu tanpa melalui proses penalaran rasional, dan pengalaman empiris sembelumnya. Karena itu, intuisi sering dimaknai sebagai sesuatu yang non intelektual. Sebut misalnya, jika ada seseorang yang tiba-tiba mampu memberikan jawaban atas masalah yang dia hadapi, padahal sebelumnya dia tidak tahu, darimana datangnya informasi itu. Informasi itu di luar kesadaranntuisi dapat dianggap dapat menjadi sumber pengetahuan karena melalui intuisi manusia mendapati ilmu pengetahuan secara langsung.Ai?? Melalui intuisi, manusia secara tiba-tiba menemukan jawaban dari permasalahan yang dihadapinya. Eksistensi intuisi sebagai sumber ilmu, diakui juga Abraham Maslow dan bahkan oleh Nietzsche. Maslow misalnya menyebut intuisi sebagai peak experience (pengalaman puncak), sementara Nietzsche menyebut sebagai sumber ilmu yang paling tinggi.Nietzsche menyebut bahwa sifat intuisi sangat personal dan tidak dapat ditransformasi kepada manusia lainnya. Inilah yang menyebabkan mengapa oleh ilmuan Barat sering ditolak sebagai sebuah sumber ilmu. Sementara kebenaran ilmiah, dalam banyak hal, harus mampu digeneralisasi dan tentu sangat berbeda dengan kebenaran intuisi. Dengan demikian, menurut Nietzsche, sekalipun eksistensi intuisi diakui, tetapi ia tidak dapat diandalkan. la hanya dapat dijadikan hippotesis yang membutuhkan analisis lanjutan.
1.~Filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli. Selain itu definisi dari filsafat banyak di cetuskan oleh para ahli filsafat atau filsuf. Seperti ciero yang berpendapat bahwa filsafat adalah sebagai ibu dari semua seni. Ia juga mendefinusikan filsafat sebagai ouspit yang berarti seni kehidupan.
BalasHapus~Manfaat mempelajari filsafat yaitu dapat memudahkan atau menecahkan masalah-masalah secara kritis, rasionalis, regionalis.
2.Untuk bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah ialah salah satu caranya adalah kita bisa menanyakan kepada orang yang kita anggap cerdas dan bijaksana jangan bertanya kepada orang yang tidak ahli atau orang jahat, karena jawabannya mungkin bisa salah atau malah justru akan menyebabkan masalah semakin runyam urusannya. jangan lupa mencari referensi agama agar lebih kuat hasil kelutusannya. Setelah kita mendapatkan jawaban maka kita perlu mempertimbangkan lebih dalam lagi, berkali-kali agar kita yakin bahwa apa yang kita putuskan nanti adalah hal yang terbaik yang bisa dilakukan. Jika kurang puas maka bisa mencari sumber informasi lain dari orang yang bisa menjaga rahasia agar strategi kita tidak bocor ketangan lawan. Jika kita sudah yakin yang akan kita lakukan, kita dengan hati-hati mudah-mudahan hasilnya sesuai dengan harapan kita.
3.ilmu ini diperoleh dari peng-ilham-an yang disebut dengan ilmu ladunni, yakni ilmu yang di dalam memperolehnya, tidak ada perantara—yang menghubungkan—antara jiwa dan Pencipta. Selain itu Intuisi adalah aliran cahaya ilham yang terjadi setelah jiwa mengalami penyempurnaan (taswiyyah). Oleh sebab itu, seseorang yang sampai pada martabat ilmu ladunni ini tidak memerlukan banyak belajar dan menderita kelelahan dalam proses pembelajaran.
4.Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (bahasa Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa diartikan dengan masuk akal.
Nama: Zulfikar Joniansa
BalasHapusNo. 4
Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (bahasa Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teraturgika sebagai pengetahuan adalah cara berfikir atau penalaran menuju kesimpulan yang benar. Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berfikir dengan penalaran, dan objek formal logika adalah penalaran yang di tinjau dari segi ketetapannya.
Jawaban UTS filsafat ilmu
BalasHapusNama : Nadya Anggraeny Puspita Sari
Npm : 18020076
Mata kuliah : filsafat ilmu
Dosen pengampu : Bp. M. Iqbal M,Ag
1.⏺Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu.dalam bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial.Filsafat ilmu berusaha menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.
⏺Ruang lingkup nya adalah
1. Ontologi
Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu On berarti being, dan Logos berarti logic. Jadi ontologi adalah the theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan).ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan kebenaran dan kenyataan baik yang berbentuk jasmani atau konkret maupun rohani atau abstrak.
2. Epistemologi
Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalaian-pengendalian, dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki.
Pengertian yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indra, dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, di antaranya adalah:
a) Metode Induktif
Induktif yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi yang disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum.
b) Metode Deduktif
Deduktif ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut.
c) Metode Positivisme
Metode ini dikeluarkan oleh Agus Comte (1798-1857). Metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, faktual dan positif.
d) Metode Kontemplatif
Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun berbeda-beda yang harusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut intuisi.
e) Metode Dialektis
Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates.
3. Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axios yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai“.
⏺ Manfaat mempelajari filsafat ilmu :
BalasHapusFilsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis dan cermat terhadap kegiatan ilmiah. Maksudnya seorang ilmuwan harus memiliki sikap kritis terhadap bidang ilmunya sendiri, sehingga dapat menghindarkan diri dari sikap solipsistik, menganggap bahwa hanya pendapatnya yang paling benar. Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan. Sebab kecenderungan yang terjadi di kalangan ilmuwan modern adalah menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmu pengetahuan itu sendiri.
2. Cara kita mengetahui dan membedakan pengetahuan yang benar dan pengetahuan yang tidak benar yaitu jangan berpikir dengan kecenderungan kita, kalau hal itu di lakukan akan menyebabkan post truth, gali dulu kebenaran nya sebelum mempercayai sebuah kebenaran dari pengetahuan dengan cara mencari sumber-sumber lainya atau mengumpulkan bukti-bukti dari kebenaran tersebut. Namun tetaplah harus bersikap objektif.
3. Berkenaan dengan intuisi pada tingkat-tingkat kebenaran yang lebih tinggi, intuisi tidak datang pada sembarang orang, tetapi datang pada orang yang telah mempersiapkan diri untuk itu. Ia datang pada orang yang merenungkan secara terus menerus hakekat realitas ini. Dalam kajian epistemologi Islam, intuisi menjadi salah satu sumber ilmu dan kebenaran sebagaimana halnya rasio dan empiris. Bahkan intuisi ini lebih tinggi kedudukannya daripada ilmu yang notabene diperoleh melalui proses penalaran dan penginderaan. Kebenaran yang dicapai melalui intuisi metodenya memang tidak bisa dibuktikan secara rasional maupun empiris.
4. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (bahasa Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa diartikan dengan masuk akal.
Nama/Npm: Mita susanti/1831020080
BalasHapusProdi/SAA: SAA/A
Matkul: filsafat ilmu(uts)
Jawaban nomor 2.
Menurut saya, Pengetahuan dapat dikatakan benar apabila dapat dipertanggungjawabkan secara rasional,dan sudah diuji kebenarannya dan benar-benar ada dan terjadi. Pengetahuan tidak dapat dikatakan benar karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti belum banyak bukti atau bukti tersebut belum tentu sah dan belum pasti kebenarannya. Jadi ketika kita ingin mengetahui sesuatu itu benar atau salahnya kita itu harus menelaah terlebih dahulu suatu informasi karena banyaknya informasi yang tidak berlandaskan,dan kadang hanya sebagai hoak belaka,seharusnya hal seperti ini tidak perlu kita sebar luaskan kesosial media yang belum tentu kebenerannya. makanya kita tidak bisa hanya menelan informasi dengan mentah-mentah. Lakukan dengan cara mencari informasi lainnya sehingga kita mengetahui informasi tersebut kongkrit atau tidak,benar atau tidaknya.
Jawaban nomor 3.
Intuisi adalah perasaan batin yang mempengaruhi sikap, ucapan dan perbuatan kedalam pribadi seseorang. Sehingga kebenarannya tidak diperlukan suatu pembuktian sebab asalnya dari wahyu, gerak hati seseorang itu sendiri untuk memahami sesuatu, bertindak dan menerima tanpa membutuhkan rasio, jadi ada kerelaan yg spontan untuk menerima suatu hal tanpa pemikiran dan muncul tanpa direncanakan, terjadinya dorongan yang muncul dari dalam dan langsung, bukan dengan intelek.
Jawaban nomor 4.
Logika adalah sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berfikir dengan penalaran dan objek formalnya logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, dengan dasar penalaran dan logika. Dimulai dari rasa ingin tahu akan sesuatu dan memiliki sumber rasional, empiris dan intuisi.
Jadi, Logika pengetahuan adalah cara berfikir yang menekankan pada penalaran mengenai ilmu pengetahuan yang memberi kejelasan dan kebenaran terhadap sesuatu.
Devi nurjannah/1831020009/studi agama-agama(A)/3/uts filsafat ilmu.
BalasHapusNo.1
Filsafat secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia, philo artinya cinta dan sophia artinya kebijaksanaan. Secara secara istilah filsafat yaitu cinta kebijaksanaan. Sedangkan ilmu yaitu suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, dan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui. Jadi dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu terhadap lambang-lambang dan struktur penalaran tentang sistem lambang yang digunakan.
Ruang lingkup pembahasan filsafat ilmu ada 3 yaitu :
-ontologi
Antologi meliputi hakikat ilmu, kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah dan tidak terlepas dengan persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana.
-epistimologi
Sumber, sarana dan tata cara menggunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan ilmiah.
-aksiologi
Nilai-nilai bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan.
Manfaat mempelajari filsafat ilmu yaitu :
- filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia dalam mengembangkan iptek.
- untuk membangun diri dengan berfikir secara radikal.
- memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan.
- memberikan landasan landasan historis dan filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu.
- memberikan nilai-nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.
No.2
Menurut saya kebenaran dalam sebuah ilmu pengetahuan tidak mutlak atau relatif, karena ilmu pengetahuan mempunyai prinsip benar atau salah. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dalam memahami ilmu pengetahuan tersebut. Ilmu pengetahuan dapat dikatakan benar apabila sumber dan keakuratannya jelas dan sedangkan ilmu dikatakan tidak benar apabila sumbernya tidak jelas atau tidak valid.
No.3
Intuisi Adalah perasaan batin atau getaran jiwa yang dapat merasakan sesuatu yang menimbulkan pengaruh ke dalam sikap. Intuisi tertinggi dapat mengambil bentuk Wahyu sebagaimana dialami para nabi. Intuisi juga merupakan pemahaman langsung akan kebenaran agama realitas dan eksistensi Tuhan. Dalam kajian Islam intuisi menjadi salah satu sumber ilmu dan kebenaran sebagaimana halnya rasio dan empiris.
No.4
Logika berasal dari kata logicos atau logos yang artinya sesuatu yang diutarakan sesuatu pertimbangan akal kata dan bahasa. Secara istilah logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Jadi logika merupakan ilmu pengetahuan dimana objek materialnya adalah berpikir atau penalaran dan objek formal logika adalah berpikir yang ditinjau dari segi ketepatan nya.
Nama : Lia Risky Damayanti
BalasHapusNPM : 1831020060
JAWABAN :
Nomor 1.
√ Pengertian Filsafat Ilmu
Cabang filsafat yang membahas masalah ilmu adalah filsafat ilmu. Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua yaitu filsafat ilmu dalam arti luas dan sempit, filsafat ilmu dalam arti luas yaitu menampung permasalahan yang menyangkut hubungan luar dari kegiatan ilmiah, sedangkan dalam arti sempit yaitu menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan dalam yang terdapat di dalam ilmu. Banyak pendapat yang memiliki makna serta penekanan yang berbeda tentang filsafat ilmu. Pengertian filsafat ilmu dapat dirangkum menjadi tiga yaitu :
a. Suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu,
b. Upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep mengenai ilmu dan upaya untuk membuka tabir dasar-dasar keempirisan, kerasionalan, dan kepragmatisan, dan
c. Studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam yang ditunjukkan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu.
√ Ruang Lingkup Pembahasan Filsafat Ilmu :
1. Komponen Filsafat Ilmu
Bidang Filsafat ilmu diarahkan pada komponen‑komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, tiang penyangga itu ada tiga macam yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
A. Ontologi
Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Onto berarti hakikat, dan Logos berarti ilmu. Jadi ontologi adalah teori tentang keberadaan sebagai keberadaan. Jadi dapat disimpulakan bahwa ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan kebenaran dan kenyataan baik yang berbentuk jasmani atau konkret maupun rohani atau abstrak.
B. Epistemologi
Kata Epistemologi berasal dari bahasa Yunani Epis berarti Sumber, dan logos berarti ilmu. mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuatan pengenalanya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya. ilmu yang sumbernya diperoleh oleh manusia melalui akal, indra, dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, di antaranya adalah: Metode Induktif, Metode Deduktif, Metode Positivisme, dan Metode Dialektis.
C. Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axios yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai“. Dapatt disimpulkan bahwa aksiologi menjelaskan tentang nilai. Nilai yang dimaksud disini adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan berbagai pertimIlmuan tentang apa yang dinilai. Nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.
2. Objek Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu sebagaimana halnya dengan bidang-bidang ilmu lainnya juga memiliki dua macam objek yaitu objek material dan objek formal.
3. Tujuan Filsafat Ilmu
Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai semakin menunjukkan spesialisasi ilmu maka filsafat ilmu sangat diperlukan. Sebab dengan mempelajari filsafat ilmu, kita akan dapat menyadari keterbatasan diri dan tidak terperangkap ke dalam sikap oragansi intelektual. Hal yang lebih diperlukan adalah sikap keterbukaan kita, sehingga mereka dapat saling menyapa dan mengarahkan seluruh potensi keilmuan yang dimilikinya untuk kepentingan bersama.
Filsafat ilmu sebagai cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikat ilmu, mengandung manfaat sebagai berikut :
a. Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah.
b. Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan.
c. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.
√ Dengan uraian diatas jelaslah bagi kita bahwa secara kongkrit manfaat mempelajari filsafat adalah :
1. Filsafat menolong mendidik,
2. Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalan-persoalan dalam hidup sehari-hari.
3. Filsafat memberikan pandangan yang luas
4. Filsafat merupakan latihan untuk berpikir sendiri
5. Filsafat memberikan dasar,-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, Ilmu jiwa, ilmu dan sebagainya.
Nama : Lia Risky Damayanti
BalasHapusNPM : 1831020060
JAWABAN :
Nomor 2
Cara saya untuk mengetahui dan membedakan pengetahuan yang benar dan yang tidak benar adalah dengan cara memperhatikan hal-hal yang menjadi syarat agar suatu pernyataan atau pengetahuan tersebut dapat dikatakan benar atau tidak benar.
√ Syarat pernyataan atau pengetahuan dapat dikatakan benar:
a. Kita tahu apa arti pernyataan tersebut,
b. Kita tahu bagaiamana menguji kebenarannya,
c. Kita mengetahui cukup bukti yang memadai untuk mempercayai atau menerimanya.
d. pernyataan itu seharusnya dapat mudah dipahami,
e. pembicara atau orang yang mengajarkan pengetahuan adalah seseorang yang berpengetahuan luas, terjamin wawasannya benar dan jujur kepribadian nya.
√ Kesalahan adalah hasil dari tindakan kekeliruan. Kekeliruan dapat muncul karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti ;
a. Belum terdapat banyak bukti atau bukti tersebut belum tentu sah.
b. Cepat dalam membuat putusan yang belum cukup bukti untuk dinyatakan sebagai kebenaran.
c. Kerancuan dan kebingungan akibat dari emosi, perasaan yang mengganggu konsentrasi atau membuat kurang terbuka terhadap bukti-bukti yang ada.
d. Prasangka atau dugaan dan bias dari subjek penahu maupu dari realita sosial.
e. Kekeliruan juga terjadi karena kekeliruan penalaran dan tidak mematuhi peraturan atau kaidah-kaidah sehingga menjadi tidak sah.
Nama: Siti Khoiroh
BalasHapusNpm : 1831020075
Jawaban
1. filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan mempergunakan akal sampai pada hakikatnya. Filsafat bukannya mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena akan tetapi mencari hakikat dari fenomena tersebut.
Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu.
Filsafat Ilmu adalah tinjauan kritis tentang pendapat ilmiah dengan menilai metode-metode pemikirannya secara netral dalam kerangka umum cabang pengetahuan intelektual.
Ruang lingkup filsafat ilmu yaitu:
- Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada
- Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalaian-pengendalian, dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki
- Aksiologi menjelaskan tentang nilai. Nilai yang dimaksud disini adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
Manfaat mempelajari filsafat ilmu yaitu:
- Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah.
- Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan. Sebab kecenderungan kita menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmu pengetahuan itu sendiri. Satu sikap yang diperlukan disini adalah menerapkan metode ilmiah yang sesuai dengan struktur ilmu pengetahuan bukan sebaliknya.
- Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.
2. Untuk mengetahui apakah pengetahuan itu benar atau tidak maka suatu pengetahuan itu harus jelas sumbernya seperti melalui pengalaman manusia, rasio, intuisi maupun wahyu sehingga pengetahuan dapat dipertanggung jawabkan secara logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.
3. Intuisi, atau yang dalam istilah teknisnya disebut hads merupakan pemahaman yang diperoleh secara langsung, tanpa perantara, tanpa rentetan dalil dan susunan kata, serta tanpa melalui langkah-langkah logika satu demi satu. Artinya, ilmu ini diperoleh dari peng-ilham-an yang disebut dengan ilmu ladunni, yakni ilmu yang di dalam memperolehnya, tidak ada perantara—yang menghubungkan—antara jiwa dan Pencipta. Sehingga kebenarannya tidak diperlukan suatu pembuktian sebab asalnya dari wahyu, gerak hati seseorang itu sendiri untuk memahami sesuatu, bertindak dan menerima tanpa membutuhkan rasio. Jadi ada kerelaan yang spontan untuk menerima suatu hal tanpa pemikiran dan muncul tanpa direncanakan yang muncul dari dalam dan langsung bukan dengan intelek.
4. Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berpikir dengan penalaran, dan objek formal logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui. Sumberar pengetahuan adalah rasional, empiris, dan intuisi. Jadi logika adalah cara berfikir yang menekankan pada penalaran mengenai ilmu pengetahuan yang memberi kejelasan dan kebenaran terhadap sesuatu.
Nama : Lia Risky Damayanti
BalasHapusNPM : 1831020060
JAWABAN :
Nomor 3
√ Makna Intuisi
Intuisi, atau yang dalam istilah teknisnya disebut hads merupakan pemahaman yang diperoleh secara langsung, tanpa perantara, tanpa rentetan dalil dan susunan kata, serta tanpa melalui langkah-langkah logika satu demi satu.
Barat selama ini telah membatasi sumber ilmu dan kebenaran hanya pada rasio dan empiris saja. Berdasarkan hal tersebut, Akibatnya, sumber kebenaran melalui intuisi inipun kemudian dianggap tidak ilmiah. Namun Dalam kajian epistemologi Islam, intuisi menjadi salah satu sumber ilmu dan kebenaran sebagaimana halnya rasio dan empiris. Bahkan intuisi ini lebih tinggi kedudukannya daripada ilmu yang notabene diperoleh melalui proses penalaran dan penginderaan. Kebenaran yang dicapai melalui intuisi metodenya memang tidak bisa dibuktikan secara rasional maupun empiris. Akan tetapi, hasil dari kebenaran intuisi tersebut dapat dibuktikan secara rasional sekaligus empiris. Artinya, banyak orang yang memperoleh pengetahuan yang mendalam secara intuitif yang kemudian terbukti benar. Karena pada kenyataannya intuisi sejatinya tidak datang pada sembarang orang. Ia adalah nur (cahaya) yang Allah Subhanahu Wata’ala pancarkan pada sebagian hambanya. Sehingga ia datang kepada orang yang telah mempersiapkan diri untuk itu. Oleh karenanya, intuisi tidak terjadi begitu saja secara tiba-tiba, tetapi melalui proses panjang yang disebut dengan mujahadah dan riyadlah serta tafakur dan tadabbur. Semua proses tersebut merupakan upaya menuju ke arah proses pencerahan hati nurani agar bisa menangkap cahaya kebenaran (mukasyafah). Mengenai makna dan pengalaman intuisi itu sendiri, perjalanan intelektual dan spiritual Al-Ghazali barangkali dalam hal ini bisa kita jadikan sebagai studi kasus. Sebab, di tangan Al-Ghazali-lah proses pengetahuan dalam mencapai kebenaran melalui jalan intuisi sebagai bagian dari kerja intelekual dalam dunia tasawuf dapat dijelaskan dengan baik. Al-Ghazali mampu membuka cakrawala dengan memadukan antara intuisi, teks/wahyu, dan akal sekaligus. Ringkasnya, melalui intuisi Al-Ghazali menunjukkan sumber ilmu dan kebenaran yang alternatif bagi kemanusiaan dan kehidupan.
Nama : Lia Risky Damayanti
BalasHapusNPM : 1831020060
JAWABAN :
Nomor 4
Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Hal yang paling mendasar bahwa logika tidak mempersoalkan kebenaran. Apalagi membenarkan kebenaran, logika bukan ilmu mempertentangkan kebenaran, tapi logika adalah ilmu yang membahas tentang Ketepatan dalam berpikir. Berpikir yang tepat, berpikir yang lurus, dan berpikir waras (sehat), Itulah yang menjadi klaim ilmu logika. Dapat disimpulkan bahwa logika pengetahuan adalah ilmu yang mempelajari tentang ketepatan suatu hal yang dihasilkan dari akal pemikiran manusia yang logis atau masuk akal.
Nama : Yuli Yanti
BalasHapusNpm : 1831020073
Prodi. : SAA (A)
Semester : 3
Matkul : Filsafat Ilmu
1. Kata Filsafat dalam bahasa Arab yaitu falsafah, dalam bahasa Inggris yaitu philosophy, dan bahasa Yunani yaitu philosophia. Kata philosophia terdiri dari dua kata philo berarti cinta, Sophia berarti kebijaksanaan, sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan.
Secara terminologi Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan mempergunakan akal samapai pada hakikatnya.
Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu.
Filsafat Ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Ruang Lingkup Filsafat Ilmu:
Ontologi
Berkaitan tentang objek yang ditelaah ilmu, dalam kajian ini mencakup masalah realita dan penampakan, serta bagaimana hubungan kedua hal tersebut dengan subjek/manusia.
Epistemologi
Berkaitan dengan bagaimana proses diperolehnya ilmu, bagaimana prosedurnya untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar.
Aksiologi
Berkaitan dengan manfaat ilmu, bagaimana hubungan etika dengan ilmu, serta bagaimana mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan.
Manfaat mempelajari Filsafat Ilmu:
a. Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.
b. Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
c. Filsafat membuat kita lebih kritis.
d. Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
-menalar secara jelas
-membedakan argumen yang baik dan yang buruk
-menyampaikan pendapat (lesan dan tertulis) secara jelas
-melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas
-melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda.
e. Filsafat memberi bekal dan kemampulan pada kita untuk memperhatikan pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis Kemampuan berfikir secara jernih, menalar secara logis, dan mengajukan dan menilai argumen, menolak asumsi yang diterima begitu saja, dan pencarian akan prinsip-prinsip pemikiran dan tindakan yang koheren.
2. Cara mengetahui pengetahuan yang benar yaitu dengan cara tidak sembarangan dalam menerima pengetahuan yang tidak jelas sumbernya. Kita harus melihat sumber pengetahuan tersebut dari mana datangnya dan dari siapa, dan di perlukan bukti secara ilmiah, serta dapat diterima dengan akal.
3. Intuisi merupakan kegiatan berfikir yang bersifat personal dan tidak bisa di ramalkan sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur, dan tidak dapat diandalkan. Pengetahuan intuisif dapat digunakan sebagai hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam menemukan kebenaran.
4. Logika adalah pengkajian untuk berfikir secara benar.
Pengetahuan adalah suatu hal yang diketahui.
Logika pengetahuan adalah suatu sarana untuk mencari kebenaran terhadap sesuatu yang diketahui.
NAMA: Bima Abdurohman
BalasHapusNPM : 1831020030
Kelas : A
1. Pengertian Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep mengenai ilmu dasar-dasar keempirisan, kerasionalan, dan kepragmatisan. Adapun ruang lingkupnya yaitu mengenai ontologi sebagai teori keberadaan, selanjutnya epistemologi atau teori pengetahuan dan yang terakhir aksiologi yaitu teori tentang nilai.
Manfaat Filsafat Ilmu untuk mengembangkan ilmu, teknologi dan pendustrian dalam batasan nilai ontologis. Manfaat teknologi dan perindustrian dalam batasan aksiologi.
2. Cara mengetahui kebenaran pengetahuan yang didapat dari sebuah media, pertama pengetahuan itu tidak boleh kita terima dengan mentah-mentah apa lagi sampe di shere, kita cari tau dulu benar atau salahnya yaitu dengan melihat sumber pengetahuan itu dari mana datangnya dan siapa orangnya, setelah itu kita cocokan dengan realita kehidupan sekarang dan sesuaikan dengan referensi atau sumber lainnya juga. Cara pengetahuan, pengetahuan diuji secara ilmiah dan bisa dapat ditanggung jawabkan.
3. Intuisi merupakan pemahaman terhadap sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Intuisi bisa dibenarkan terhadap orang-orang tertentu saja, seperti nabi dan rosul dan orang sholeh yang dekat dengan tuhan, karena intuisi ini berupa ilham atau wahyu sebagaimana dijelaskan di falsafah nabi. Intuisi ini tidak untuk dukun , para normal atau orang-orang biasa yang potensi dustanya sangat besar. Adalah intuisi pengetahuan nya dengan cara Wahyu, kita bisa mengetahui intuisinya dengan Al-Qur'an dan hadihs.
4. logika pengetetahuan. logika dan pengetahuan mempunyai pengertian tersendiri, logika yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan lewat bahasa. Sedangkan pengetahuan untuk mempelajari kecakapan dalam berpikir yang lurus tepat dan teratur. Jadi logika pengetahuan itu sarana untuk mencari kebenaran suatu ilmu dengan akal dan pikiran yang tepat, akurat dan teratur sesuai dengan rasional, dan kebenaran nya yg absolut.
Nama: Sinta Dahlia
BalasHapusNpm: 1831020026
Jurusan: Studi Agama-agama (3A)
1. A.)Filsafat ilmu terdiri dari dua kata filsafat dan ilmu. Filsafat menurut etimologi dapat di jabarkan dari kata "philoshopia", kata "philosof" beraryi cinta dan "sophos" berarti kebijakasanaan/pengetahuan yang mendalam. Filsafat berasal dari bahasa Yunani yang berarti "Cinta akan Kebijaksanaan" (love of wisdom). Sedangkan filsafat berdasarkan terminologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan mempergunakan akal sampai pada hakikatnya. Dan ilmu berasal dari bahasa arab yaitu alima, ya'lamu dan ilman yang berarti mengerti, memahami benar benar. Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
B.) Ruang lingkup filsafat ilmu: ontologi, epistemologi dan aksiologi.
C.) Manfaat mempelajari filsafat ilmu adalah kita dapat mengetahui kebenaran.
2. Pengetahuan yang benar berasal dari rasa ingin tahu, apa yang kita lihat dan sesuai dengan objeknya. Itualah yang dinamakan kebenaran. Kebenaran akan benar jika sudah ada bukti empiris (yang dapat di terima dengan akal).
3. Intuisi dapat diartikan perasaan batin atau getaran jiwa yang dapat merasakan sesuatu, yang selanjutnya dapat mempengaruhi sikap. Atau dalam istilah disebut hads pemahaman yang diperoleh secara langsung, tanpa perantara, tanpa rentetan dalil dan susunan kata. Sehingga kebenaran tidak membutuhkan pembuktian karena bersumber dari wahyu, gerak hati seseorang itu sendiri untuk memahami sesuatu. Selain itu intuisi juga merupakan pemahaman langsung akan kebenaran-kebenaran agama, realitas dan eksistensi Tuhan.
4. Logika berasal dari kata logicos atau logos yang artinya sesuatu yang diutarakan sesuatu pertimbangan akal kata dan bahasa. Secara istilah logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Jadi logika merupakan ilmu pengetahuan dimana objek materialnya adalah berpikir atau penalaran dan objek formal logika adalah berpikir yang ditinjau dari segi ketepatannya.
Nama/NPM: Rini Indra Wati /1831020078
BalasHapusProdi :Studi Agama-agama
Kelas :A
Mata kuliah :Filsafat Ilmu (UTS)
Jawaban
Nomor 3
Intuisi merupakan pemahaman yang diperoleh secara langsung, tanpa perantara,tanpa rentan dalil dan Susunan kata, sert tanpa melalui langkah-langkah logika satu demi satu. Artinya, ilmu itu diperoleh dari peng-ilham yang disebut dengan ilmu ladunni, yakni ilmu yang di dalam memperolehnya, tidak ada perantara-yang menghubungkan antara jiwa dan pencipta.sehingga kebenarannya tidak diperlukan suatu pembuktian sebab asalnya dari wahyu,gerakan hati seseorang itu sendiri untuk memahami sesuatu, bertindak dan menerima tanpa membutuhkan rasio. Jadi ada kerjaan yang spontanitas untuk menerima suatu hal tanpa pemikiran dan muncul tanpa direncanakan yang muncul dari dalam langsung bukan dengan intelektual.
4. Logika adalah sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berpikir dengan penalaran,dan objek formal logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketakut. Sumber pengetahuan adalah rasional,empiris,dan intuisi.jadi logika adalah cara berfikir yang menekankan pada penalaran mengenai ilmu pengetahuan yang memberi kejelasan dan kebenaran terhadap sesuatu.
Nama/NMP: Risnani/1831020054
BalasHapusProdi/kelas: SAA
Mata Kuliah: Filsafat Ilmu (UTS)
Nomor 1.
a. Pengertian Filsafat Ilmu
Adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan manusia, filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang berusaha mencerminkan segala sesuatu secara dasar dengan berbagai persoalan mengenai ilmu pengetahuan landasan Dan hubungan dari segala segi kehidupan manusia.
-Kata filsafat yang dalam bahasa Arab falsafah, yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilahphilosophy, adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia. Kata philosopia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang khusus dari seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan.
segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu, sehingga filsafat ilmu perlu menjawab beberapa persoalan seperti landasan ontologis, epistimologis dan aksiologis. Filsafat ilmu adalah proses berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proses pendidikan dan bidang keilmuan tertentu. Filsafat ilmu merupakan perenungan yang mempelajari ilmu secara lebih mendal
b. Ruang lingkup Filsafat Ilmu
Komponen filsafat ilmu
1. Ontologi adalah teori tentang keberadaan sebagai keberadaan ontologi adalah teori atau ilmu tentang wujud hakikat yang ada.
2.epistemologi adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan ruang lingkup pengetahuan pengendalaian pengendalaian Dan fase dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki,mula mula manusia percaya bahwa dengan kekuatan pengalaman nya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya
3. Aksiologi yaitu teori tentang nilai yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika
Ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan pikiran manusia yang amat luat. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata), baik material konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak terlihat). Filsafat sebagai induk ilmu-ilmu lainnya pengaruhnya masih terasa. Setelah filsafat ditingkalkan oleh ilmu-ilmu lainnya, ternyata filsafat tidak mati tetapi hidup dengan corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Jadi obyek filsafat itu tidak terbatas.
c. Manfaat mempelajari Filsafat Ilmu
-menambah pandang dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berfikir dan bersikap sempit dan tertutup.
-menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai problem.
-menyadari akan kedudukan manusia .
-untuk membangun diri kita sendiri dengan sedikit secara radikal ( berfikir sampai ke akar akarnya.)
- filsafat ilmu memberikan pandangan yang luas.
Nama/NPM: Risnani/1831020054
BalasHapusProdi : Studi Agama-Agama
Semester: 3 (Tiga)
Kelas : A
Mata Kuliah: Filsafat Ilmu (UTS)
Nomor 2.
Menurut saya, untuk dapat mengetahui kebenaran suatu ilmu pengetahuan dapat melalui standar kriteria kebenaran ilmu pengetahuan.
Untuk mencari kebenaran dalam pengetahuan hal yang harus kita lakukan yaitu dengan cara kritis dalam menanggapi dalam hal apapun , apalagi sekarang banyak yang terkecoh dengan kebenaran yang real dan yang tidak real, semisal hoax, untuk tidak terjebak dalam hal ini kita harus benar benar kritis, teliti dan menelaah terlebih dahulu , kemudian mencari sumber-sumber yang bersangkutan , setelah itu barulah kita ambil dari kbnaran yang sudah kita teliti melewati cara cara tersebut. Barulah kita tau kebenara tersebut.
Kebenaran Agama berbeda dengan teori kebenaran lainnya yang mengedepankan akal, budi, rasio, dan reason manusia. Kebenaran agama lebih mengedepankan wahyu yang bersumber dari Tuhan. Sesuatu yang benar apabila sesuai dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak.
Nama/NPM: Risnani/1831020054
BalasHapusProdi/kelas:SAA/A
Nomor 3.
Intuisi, atau yang dalam istilah teknisnya disebut hads merupakan pemahaman yang diperoleh secara langsung, tanpa perantara, tanpa rentetan dalil dan susunan kata, serta tanpa melalui langkah-langkah logika satu demi satu. (baca: Mausu’ah Mushthalahat al-Imam al-Ghazali) Ia semata-mata diberikan oleh Allah Subhanahu Wata’ala sebagai karunia-Nya kepada manusia. Artinya, ilmu ini diperoleh dari peng-ilham-an yang disebut dengan ilmu ladunni, yakni ilmu yang di dalam memperolehnya, tidak ada perantara—yang menghubungkan—antara jiwa dan Pencipta. Ia adalah aliran cahaya ilham yang terjadi setelah jiwa mengalami penyempurnaan (taswiyyah). Oleh sebab itu, seseorang yang sampai pada martabat ilmu ladunni ini tidak memerlukan banyak belajar dan menderita kelelahan dalam proses pembelajaran. (baca: Al-Risalah Al-Laduniyyah). Ia diterima melalui pandangan batinnya atau rasa ruhaninya, yakni dzauq (ذوق), yang dialaminya secara langsung akibat penyingkapan hijab yang menyelubungi alam hakiki kandungan ilmu, yakni kasyf (كشف). Dengan kata lain, dzauq-lah yang menerima ilham dari Tuhan. Ia berperan sebagai daya tangkap yang sekaligus merasakan kehadiran yang ditangkap. Ia berhubungan dengan qalb, sebab qalb selain sebagai esensi, juga sebagai salah satu alat dalam jiwa manusia yang berfungsi untuk memperoleh ilmu. Dalam kajian epistemologi Islam, intuisi menjadi salah satu sumber ilmu dan kebenaran sebagaimana halnya rasio dan empiris. Bahkan intuisi ini lebih tinggi kedudukannya daripada ilmu yang notabene diperoleh melalui proses penalaran dan penginderaan. Kebenaran yang dicapai melalui intuisi metodenya memang tidak bisa dibuktikan secara rasional maupun empiris. Akan tetapi, hasil dari kebenaran intuisi tersebut dapat dibuktikan secara rasional sekaligus empiris. Artinya, banyak orang yang memperoleh pengetahuan yang mendalam secara intuitif yang kemudian terbukti benar. Oleh karena itu, Bergson mengatakan bahwa intuisi sebenarnya bersifat intelektual dan sekaligus supra-intelektual, dimana pengetahuan supra-intelektual tersebut akan dapat mencapai pengetahuan dan kesadaran diri pada hal-hal yang paling vital, elan vital. Sementara bagi Nietzsche intuisi merupakan inteligensi yang paling tinggi, dan bagi Maslow intuisi merupakan pengalaman puncak (peak experience).
Nomor 4.
Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos. Kata logos, berarti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal (pikiran), kata, percakapan, atau ungkapan lewat bahasa. Kata logikos, berarti mengenal kata, mengenai percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Dengan demikian, dapatlah dikatan bahwa logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutrakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Aristoteles (384-322 SM) membagi ilmu pengetahuan ke dalam tiga kelas atau tiga kelompok sebagai berikut
-Filsafat Spekulatif atau Filsafat Teorites, yang bersifat objektif dan bertujuan pengetahuan demi pengetahuan itu sendiri. Kelompok ini terdiri dari atas fisika, metafisila, biopsikologi, dan teologia.
-Filsafat Praktika, yang member pedoman bagi tingkah laku manusia. Kelompok ini terdiri atas etika dan politik.
-Filsafat Produktif, yang membimbing manusia menjadi produktif lewat ketrampilan khusus. Kelompok ini terdiri dari atas kritik sastra, retrotika, dan estetika.Karena menggunakan tanda-tanda atau symbol-simbol matematik, hanya sanggup membahas hubungan antara tanda-tanda itu, padahal realitas tak mungkin dapat ditangkap sepenuhnya dan setepat-tepatnya oleh symbol-simbol matematik.
Logika tradisoinal membahas dan mempersoalkan definisi, konsep, dan term menurut struktur, susunan dan nuansanya, serta seluk-beluk penalaran untuk memperoleh kebenaran yang lebih susuai dengan realitas.Ada empat kegunaan logika :
-Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.
-Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
Nama: Ani
BalasHapusNpm : 1931090017
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus